Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Malam Minggu, Istriku

Diperbarui: 23 Maret 2019   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Maafkan aku istriku.sore ini tak ku bawa sesuatu untukmu,hanya kuncup kembang mawar putih sebagai hadiah kepulanganku

Senyumu tetap merekah,seolah hendak berkata hatimu suka,entah kemana perginya lelah,di ambang pintu engkau membasuhnya

Inikan malam minggu kita yang ke delapan ratus tiga puluh,kita biasa bercerita tentang rama dan sinta.kita larut kedalamnya,seakan akan kitalah pelakon utamanya

Atau kita makan berdua,sengaja ku selipkan di saku uang lima ribu,aku tahu kesukaanmu,mie instan berkuah,ber aroma cabai utuh dan potongan bawang merah

Kau lihat bulan kau lihat bintang,mereka iri kepada kita,biarpun usia semakin menua,tapi kita tetap mesra selamanya.

Selamat malam minggu yang ke delapan ratus tiga puluh istriku,pertama kita berjumpa,begitulah kita selamanya

Bagan batu 23 maret 2019

Nb : terkhusus untuk istriku,dan mereka yg berbahagia di malam minggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline