Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Sukarelawan Politik, Pejuang yang Dibayar atau Membayar?

Diperbarui: 15 Februari 2019   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi relawan.sumber:rumahpemilu.org

Dalam setiap perhelatan politik,utamanya hajatan politik pilpres,pileg,dann pilkada,kehadiran para relawan politik selalu menempati ruang tersendiri.

Relawan politik adalah orang atau individu individu yang karena kesamaan ideologi,kepentingan,misi,dan cita cita,bergerak sendiri sendiri atau berkumpul dalam komunitas komunitas,berjuang memenangkan kandidat yang di anggap mewakili,dan memenuhi harapan mereka.

Awal kemunculan para relawan dalam dunia politik,seperti mengkritisi bahkan mengejek partai partai politik,karena partai politik di dalam benak sebagian besar masyarakat indonesia,di anggap telah menghianati cita cita luhur bangsa ini,dengan banyaknya skandal korupsi,dan melempemnya para elit partai dalam memperjuangkan asfirasi rakyat.

Kemunculan para relawan politik seakan memberi harapan baru bagi masyarakat untuk bisa menyalurkan keinginanya dan aspirasinya dengan berjuang bersama memenangkan kandidat pilihanya dalam pemilu.

Supermasi partai politik

Waktu kemudian membuktikan.semakin lama dan makin dekat para relawan bersinggungan dan bahu membahu dengan kekuatan partai politik,ternyata membuat indentitas dan ciri khas sukarelawan politik mengalami perubahan mendalam.

Dunia politik yang hanya mengenal kekuasaan sebagai tujuan,yang penuh intrik dan permainan,pelan pelan mengubah perilaku para relawan dalam berjuang.

Tidak adanya garis perjuangan yang jelas antara relawan dan partai partai politik,di manfaatkan betul oleh para elit partai,sebagai sarana dan alat yang ampuh untuk merebut kekuasaan.ini sebagai bukti bahwa peran partai politik lambat laun,mencengkeram kuat kehadiran para relawan politik.

Menjamurnya kelompok kelompok relawan dalam politik memang memberi warna baru dalam jagat perpolitikan indonesia.tapi kehadiranyapun di curigai bisa di manfaatkan oleh para makelar politik untuk menanam sahamnya,yang di kemudian hari akan menjadi hutang ongkos politik

Setiap kegiatan pasti ada biayanya.

Apalagi dalam dunia politik,hampir mustahil ada sesuatu yang cuma cuma.siapa dapat apa,rasa rasanya sudah jadi mantra yang utama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline