Mundurnya edy rahmayady dari kursi ketum pssi ternyata menimbulkan respon beragam dari masyarakat pencinta bola indonesia.ada yang gembira,ada yang menyayangkan bahkan ada pula yang seperti menyalahkan.
Beliau itu manusia biasa,yang punya hati dan perasaan.di desak desak terus untuk mundur,begitu mundur malah banyak yang bingung.kalau pertandingan bola,sekarang skornya 1-1.hebat.
Daripada kita hanya sibuk mengurusi dan membahas masalah pengunduran diri edy rahmayady dari kursi ketum,mengapa tidak kita habiskan energi untuk menyusun langkah perbaikan organisasi pssi secara menyeluruh.
PSSI kritis
Hal penting yang malah dilupakan adalah kondisi tubuh pssi yang rapuh bahkan kritis.coba kita bedah tubuh pssi agar kita tahu apa saja penyakit yang diam diam menggerogoti dari dalam.
Mulai dari kegagalan timnas garuda di berbagai kompetisi,keributan antar penonton,kematian suporter akibat tawuran antar suportet,pengatura skor, dan yang paling kronis mafia dalam sepakbola.
Dan ini adalah waktu yang tepat bagi pihak pihak yang punya kecintaan kepada sepakbola,untuk membenahi dan menata ulang kondisi pssi.buang yang perlu di buang,tambah yang perlu ditambah,libas memang bila perlu di libas.
Pengunduran diri ketum pssi tidak akan punya pengaruh apa apa,bila tidak diikuti kemauan kuat dari seluruh komponen bola di indonesia.dan ini adalah momen yang pas untuk melakukan pembenahan.
Bila orang orang yang punya dedikasi tidak segera merapatkan barisan dan segera melakukan tindakan,maka para drakula sepakbola akan kembali punya peluang untuk meracuni dunia sepakbola kita.
Para drakula itu adalah manusia manusia yang memakai jubah pssi,berpura pura mengabdi tapi ternyata hanya menghisap manisnya darah sepakbola indonesia.
Sudah saatnya pssi di kelola oleh orang orang yang cinta mati pada sepakbola,yang mau menjadikan pssi sebagai kekasih setia,bukan hanya jadi selingkuhanya.