Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Muhammad Qomar

Seorang apoteker bipolar yang mencintai seni dan sedang menekuni dunia bisnis

10 Strategi Bisnis Usaha Air Minum Dalam Kemasan

Diperbarui: 29 Oktober 2023   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto pribadi: AMDK 'Merpati Putih'

Perkembangan bisnis usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia tidak dipungkiri lagi potensinya. Dimulai dari munculnya AMDK pertama buatan Indonesia, Aqua, hingga diikuti oleh merk-merk lokal. Besarnya persaingan di bidang bisnis ini menunjukkan potensi yang bisa jadi peluang bagi mereka yang memiliki modal maupun minat menjajakinya.

Di artikel ini saya membagikan 10 tips strategi menjalankan bisnis usaha AMDK khusus bagi mereka yang baru akan memulai bisnis skala kecil atau lokal. Sebab untuk bersaing dengan merk-merk yang lebih besar atau skala nasional tentu butuh strategi yang lebih besar lagi. Namun tips strategi yang saya bagikan di sini, saya yakin semuanya bisa digunakan bagi pengusaha AMDK yang baru berjalan atau berkembang.

Berikut 10 strategi bisnis AMDK bagi pengusaha yang baru memulai atau berkembang:

1. Menawarkan harga promosi atau bersaing.
Strategi paling sederhana yang bisa dilakukan saat baru memulai bisnis AMDK adalah dengan menawarkan harga promosi yang lebih rendah. Tujuannya agar dapat meraih perhatian pelanggan dan lebih mudah masuk ke pasar yang ada. Tentu saja strategi hanya berlaku untuk beberapa waktu saja, misal antara 1 -- 3 tahun. Tergantung kebijakan pemilik atau pemimpin perusahaan

2. Menentukan jaringan distribusi penjualan yang efisien dan efektif.
Penting untuk memilih rekan kerjasama dalam proses penjualan. Terlebih bagi pengusaha pemula yang belum cukup mengenal kondisi pasar. Pastikan memilih distributor atau agen penjualan yang dapat bekerjasama dan dapat dipercaya. Sehingga penjualan dapat berjalan optimal mulai dari awal sampai dengan akhir masa kontrak kerjasama.

3. Menjalin kerjasama dengan komunitas.
Kerjasama ini bisa dalam bentuk sponsorship atau dukungan kegiatan yang biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR). Sayangnya strategi ini masih jarang diterapkan oleh kebanyakan perusahaan pemula, karena dinilai kurang efektif. Namun tujuan strategi ini adalah untuk menambah pengenalan produk dan promosi secara tidak langsung.

4. Mengadakan kegiatan sosial mandiri.
Menyelenggarakan kegiatan sosial secara mandiri oleh perusahaan juga dapat menambah pengenalan produk secara luas ke pasar. Selain itu, strategi ini bisa menambah nilai positif merk di mata masyarakat. Misal kegiatan sosial dalam bentuk berbagi produk pada peringatan Hari Kemerdakaan atau hari keagamaan seperti di bulan puasa Ramadhan.

5. Promosi dan pengiklanan.
Produk AMDK lokal sebenarnya tidak membutuhkan promosi yang terlalu besar, khususnya di media sosial. Jadi pembuatan akun media sosial suatu merk AMDK saya anggap kurang efektif. Bentuk promosi atau pengiklanan yang boleh dicoba adalah dengan memasang stiker mobil distributor atau spanduk agen di beberapa tempat.

6. Menghadirkan program loyalitas pelanggan.
Program seperti ini bisa berupa pemberian hadiah atau potongan harga pembelian bagi pelanggan yang telah loyal selama beberapa waktu. Bisa juga dengan memberikan target pembelian dalam kurun waktu tertentu untuk mendapatkan beragam hadiah yang bisa diberikan perusahaan. Strategi ini perlu ditinjau dengan cermat terkait anggaran, mekanisme, sampai efisiensi dan efektivitasnya.

7. Memberikan giveaway atau gimmick.
Hampir sama dengan program loyalitas pelanggan, namun pemberian giveaway atau gimmick tidak harus menyasar pelanggan lama. Pelanggan baru atau yang belum berlangganan bisa jadi sasaran strategi ini. Bentuknya berupa polpen, mug, thumbler, payung, kalender, dan lain-lain. Barang yang paling sering digunakan sehari-hari dengan mencantumkan merk bisa jadi sarana promosi yang tepat.

8. Melakukan survei kepuasan dan keluhan.
Ini termasuk penting untuk dilakukan dalam manajemen perusahaan walaupun keluhan bisa saja didapatkan langsung dari laporan divisi penjualan. Tujuannya untuk bisa langsung menerima tanggapan pelanggan dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan terhadap produk yang dimiliki. Tanggapan kepuasan harus ditingkatkan dan tanggapan keluhan harus diperbaiki.

9. Membuka program edukasi dan informasi.
Perusahaan bisa mencoba program edukasi tentang produk yang dimiliki. Ada banyak cara, di antaranya membuka sarana magang, praktek, penelitian, studi banding, sampai dengan edukasi terbuka ke masyarakat atau instansi. Namun perlu diperhatikan agar tidak semua rahasia perusahaan diberikan ke publik dan tidak melakukan perbandingan dengan merk lokal lain (kompetitor).

10. Menambah unit usaha dalam satu nama merk.
Ini strategi terakhir yang bisa juga dilakukan perusahaan. Tujuannya agar pengenalan merk menjangkau pasar yang lebih luas. Beberapa pilihan yang dapat dicoba di antaranya menambah varian produk, yang awalnya hanya produk gelas, bertambah ke varian botol dan galon. Beberapa perusahaan juga mencoba menghadirkan second brand atau merk sampingan yang bisa menyasar pelanggan kelas yang berbeda.

Itulah 10 strategi bisnis usaha AMDK yang bisa dicoba bagi pengusaha yang berminat atau sedang menjalankan bisnis ini. Masih ada beberapa strategi lain, namun semua strategi yang saya tuliskan di atas sudah pernah saya coba selama menjalankan bisnis AMDK di kota saya selama lebih kurang enam tahun.

Foto pribadi: Sarana produksi CV. Merpati Putih

Bila berminat untuk tahu lebih banyak tentang bisnis AMDK ini, bisa juga berdiskusi dengan saya lewat kolom komentar. Semoga tips atau strategi tersebut bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline