Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Muhammad Qomar

Seorang apoteker bipolar yang mencintai seni dan sedang menekuni dunia bisnis

Jangan Takut Lari

Diperbarui: 2 November 2016   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Berolahraga untuk kesehatan ada banyak macamnya, mulai dengan karena alasan hobi, sampai sekedar menjaga penampilan agar tubuh tidak kegemukan akibat kurang bergerak. Apapun itu alasannya, olahraga punya manfaat besar untuk kesehatan kita.

Salah satu olahraga yang paling mudah untuk kita lakukan adalah jogging atau lari. Lari bisa kita lakukan di mana saja, baik di luar rumah maupun di dalam rumah dengan bantuan alat treadmill. Namun, masih ada juga kalangan yang merasa takut dengan olahrga lari, karena dampaknya pada persendian. Nah, biar kita tidak keliru dengan olahraga ringan yang satu ini, mari kita cari tahu tentang manfaatnya.

1. Berlari dapat mencegah osteoartritis

Banyak orang ragu untuk berlari karena takut dampaknya terhadap persendian kaki. Menurut Patience White, MD, dari Arthritis Foundation, orang yang rutin berlari biasanya akan memiliki bentuk tubuh yang dari lemak berlebih. “Justru orang-orang dengan berat badan berlebih lah yang rentan terhadap osteoartritis, sementara berat badan kerap disebabkan oleh minimnya aktivitas fisik,” paparnya.

Berlari tidak hanya akan memangkas lemak berlebih, melainkan juga memperbaiki fungsi-fungsi tubuh, termasuk area persendian, kata James Fries, MD, Professor of medicinedari Stanford University School of Medicine. Kaki justru jadi kuat dan kencang, sehingga tidak mudah cedera.

2. Berlari dapat mencerahkan suasana hati

Rasa semangat yang dirasakan setelah berlari ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah. Menurut Joel Fuhrman, MD, dokter keluarga sekaligus penulis Eat for Healthdan Eat to Live, aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin, seperti berlari, dapat merangsang pengeluaran endorfin, sehingga suasana hati menjadi lebih positif.

3. Belari dapat dilakukan dengan lebih cepat tanpa harus terengah-engah

Masalah ‘kehabisan napas’ bisa diatasi dengan memulai program berlari dalam kecepatan yang kita mampu. Setiap pekan, tingkatkan kecepatan perlahan-lahan.

Seiring dengan semakin bugarnya kondisi tubuh, kita akan menjadi lebih berenergi. Atur napas selama berlari. Ambil napas melalui hidung dan mulut. Saat berlari kita butuh lebih banyak oksigen. Jadi, gunakan hidung dan mulut untuk menghirup oksigen secara maksimal.

Praktikkan pernapasan dada dan perut. Kembangkan area dada dan perut saat kita mengambil napas, lenturkan tubuh sehingga oksigen masuk secara efisien selama latihan. Demikian anjur Susan Joy, Direktur Women’s Sports Health, Cleveland Clinic.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline