Bapak/ibu guru/dosen yang terhormat, selamat kepada anda yang sudah berhasil meraih sertifikat pendidik. Itu artinya anda sudah diakui secara formal ol;eh negara bahwa anda adalah tenaga pendidik professional. Juga berbahagialah anda karena dengan modal sertifikat pendidik itu anda berhak mendapat tunjangan profesi, yang lumayan besarnya, sehingga sempat membuat iri golongan perofesi lainnya.
Namun demikian, mengapa setelah lima tahun program sertifikasi ini berjalan dan mayoritas guru dan dosen telah tersertifikasi, suara-suara sumbang terhadap kualitas pendidikan masih tinggi?Apa sesungguhnya yang terjadi?
Tidak usahlah kita menunjuk komponen pendidikan lain (sarana dan prasarana misalnya) yang serba terbatas sebagai kambing hitam. Bila memang para guru/dosen sudah menjalankan fungsinya dengan baik dan benar, jangankan pakar pendidikan, orang awampun percaya bahwa kualitas pendidikan pasti akan baik.
Pertanyaannya: sudahkah fungsi guru/dosen itu dijalankan dengan baik dan benar?
Mungkin, secara legal formal banyak yang bisa berkelit dan lolos dari pertanyaan ini.Sebab, secara legal formal untuk disebut berkinerja baik itu guru/dosen cukup melengkapi dokumen-dokumen formal saja (silabus, RPP, daftar hadir, berkas-berkas soal, piagam penghargaan, makalah atau diktat yang pernah ditulis).
Tetapi dapatkah anda atau kita semua (termasuk pengamat/kritikus pendidikan) layak disebut pendidik professional jika yang mengukurnya adalah para pelajar menggunakan kriteria pada tabel berikut ini?
Variabel dan indikator kualitas guru yang baik
No
Variabel Kualitas
Indikator/Ukurannya
1
Ramah dan Riang
-Murah senyum, menyapa, memulai pembicaraan, memancing pertanyaan, tanggap dengan penuh perhatian dan hormat terhadap komentar siswa.
-Menceritakan leucon, tertawa bersama siswa
2
Penuh keakraban
-Pandai membuat lelucon, mendorong dan memulai diskusi, hafal nama-nama siswa, berinteraksi dengan siswa sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung
3