Lihat ke Halaman Asli

Cara Pola Asuh Yang Tepat Bagi Anak Berbakat

Diperbarui: 23 Desember 2023   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu anak berbakat? Anak berbakat adalah seseorang yang memiliki keberkatan mempunyai prestasi yang tinggi atas kemampuan dan potensi yang dimiliki. (Menurut Rath 2007), bakat merupakan pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dapat meningkatkan produktivitas. Jika bakat dikembangkan ke arah yang positif dan berkualitas, maka bakat tersebut dapat berkembang dengan baik dan akan menjadi kekuatan dan keahlian bagi seseorang dalam suatu bidang. Individu yang memiliki keberbakatan memiliki ciri-ciri diantaranya, memiliki kemampuan diatas rata-rata, daya kreativitas yang tinggi, dan memiliki tanggung jawab atau pengikatan diri terhadap tugas. (Menurut Munandar 1999) terdapat enam bidang bakat, yakni: 1). bakat intelektual umum, 2). bakat akademik khusus, 3). bakat kreatif-produktif, 4). bakat dalam salah satu bidang seni, 5). bakat psikososial atau kepemimpinan, dan 6). bakat dalam bidang psikomotor.

Lalu bagaimana sih menerapkan cara pola asuh yang tepat bagi mereka orang tua yang memiliki anak dengan bakat di atas rata-rata? Pertama adalah Peranan dan Upaya Keluarga dalam Pengembangan Bakat dan Kreativitas. Keluarga memiliki tugas mendasar dalam menyiapkan anak di masa depan dengan dasar-dasar perilaku, sikap hidup, dan pembiasaan yang ditanamkan sejak kecil. Sebagai tempat pendidikan pertama, suasana kehidupan rumah tangga harus dijaga sebab kebutuhan anak harus diperhatikan salah satunya dengan menciptakan suasana emosional yang baik. Dalam lingkungan keluarga, orang tua memegang peran yang sangat penting dalam membentuk sistem interaksi yang intim dan berlangsung lama yang ditandai oleh loyalitas pribadi, cinta kasih, dan hubungan yang penuh kasih sayang. Peran orang tua adalah dengan membenahi mental hygiene anak. Orang tua hendaknya memberikan perhatian khusus pada

masa-masa keemasan anak. Menurut Hamner dan Tunner dalam Sari dan Putro (2021) peran orang tua yang sesuai dengan fase perkembangan anak adalah: 

Pada masa bayi, orang tua berperan sebagai perawat.

Pada masa kanak-kanak, orang tua berperan sebagai pelindung.

P ada usia prasekolah, sebagai pengasuh.

 Pada masa sekolah dasar, sebagai pendorong. 

Pada masa praremaja dan remaja, berperan sebagai konselor. 

Ketika anak sudah dapat berinteraksi dengan orang lain, orang tua perlu mengembangkan bakat dan membentuk kreativitas anak. Orang tua memiliki tanggung jawab yang sangat besar dan juga berat untuk membina serta mengarahkan anak dalam pengembangan bakat dan kreativitas. Menurut Yulianti (2014) lingkungan keluarga terutama orang tua memiliki peranan penting dalam menunjang perkembangan kreativitas yang optimal. Orang tua harus memberikan perhatian penuh terhadap hal-hal yang mendukung anak melakukan kegiatan kreatif. Holis (2007) mengemukakan beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua dalam mengenalkan dasar-dasar kreativitas diantaranya: (1) menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak; (2) menikmati keberadaan bersama anak; (3) menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan anak; (4) mendorong kemandirian anak dalam bekerja; (5) memberikan pujian yang sungguh-sungguh terhadap karya anak; (6) memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir, merenung berkhayal; (7) merangsang daya pikir anak dengan cara mengajak berdiskusi tentang hal yang mampu dipikirkan anak; (8) memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat menentukan atau mengambil keputusan; (9) membantu anak yang menemukan kesulitan dengan memberikan penjelasan yang dapat diterima akal anak; (10) memberikan fasilitas yang cukup bagi anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi; dan (11) memberikan contoh dalam membuat karya kreatif. Oleh karena itu, peran keluarga khususnya orang tua memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pengembangan bakat dan kreativitas anak secara menyeluruh sehingga bakat dan kreativitas anak dapat terbentuk dengan baik.

Kedua, Karakteristik anak dan keluarga yang mempengaruhi perkembangan bakat. Menurut Yulianti (2014) lingkungan keluarga terutama orang tua memiliki peranan penting dalam menunjang perkembangan kreativitas yang optimal. Orang tua harus memberikan perhatian penuh terhadap hal-hal yang mendukung anak melakukan kegiatan kreatif. Holis (2007) mengemukakan beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua dalam mengenalkan dasar-dasar kreativitas diantaranya: (1) menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak; (2) menikmati keberadaan bersama anak; (3) menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan

anak; (4) mendorong kemandirian anak dalam bekerja; (5) memberikan pujian yang sungguh-sungguh terhadap karya anak; (6) memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir, merenung berkhayal; (7) merangsang daya pikir anak dengan cara mengajak berdiskusi tentang hal yang mampu dipikirkan anak; (8) memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat menentukan atau mengambil keputusan; (9) membantu anak yang menemukan kesulitan dengan memberikan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline