Lihat ke Halaman Asli

Si Kafir Memprotes Tuhan

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

akulah si kafir, duduk termangu di bawah kaki Tuhan.
"bagaimana bisa manusia menculik hakMu mencabut nyawaku?" tanyaku.

akulah si kafir, dibalut kain kafan, di bawah kaki Tuhan.
"buatlah aku mati sekali lagi, mati dengan tanganMu"

akulah si kafir, menangis di bawah kaki Tuhan
"siksalah aku jika aku kafir di hadapMu, aku sangsi disiksa makhlukMu"

Akulah si kafir, mengadu sendu di bawah kaki Tuhan,

“duhai Sang Maha Rahman, ku lihat malaikat pencabut nyawa telah mengubah diri menjadi manusia suci, di tangannya senjata siap perang, ia mendekatiku wujud manusia penuh nista, dan dengan menyeru namaMu, ia kirim aku ke alam tanpa nyawa”

Akulah si kafir, yang diseru sebagai penyesat yang halal darahnya,

“Tuhan, bagaimana bisa kuasa menghidupkan, mematikan, serta mengafirkan pindah tangan ke makhluk yang tengil bernama manusia?”

“Tuhan, bagaimana mungkin aku kafir sementara aku telah bersaksi tiada Tuhan selain Mu, Muhammad utusanMu”

“Tuhan, bagaimana bisa aku kafir, sementara ayat-ayatMu tak pernah lelah ku sentuh dengan bibirku?”

“Tuhan, bagaimana bisa aku mati di tangan makhluk tengilMu,  sementara Engkau Maha Rahman atas segala sesuatu?”

“Tuhan, hidupkanlah aku, biar ku adu , Tuhan yang mereka “atasnamakan” adalah Tuhan yang tak mengenal kekerasan”.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline