[caption caption="Oma lagi diwawancarai sendirian, tanpa Grup Soneta-nya (sumber: lapak Uni Dessy/jepretan Babeh Helmi)"][/caption]
Banyak peristiwa menyenangkan yang terjadi selama gelaran Kompasianival 2015 di Gancit pada akhir pekan kemarin. Memang sih, ada satu dua hal yang membuat saya pribadi cukup kecewa. Terkhusus karena absennya Pak Presiden di lokasi acara yang bertemakan Indonesia Juara itu.
Padahal ya, saya sudah menyiapkan “agenda terselubung” seandainya saya mendapat kesempatan mewawancarai Pak Jokowi di booth Koplak Yo Band (KYB). Agenda itu adalah rencana melobby Pak Kepala Pemerintahan tersebut agar tahun depan berani memilih kepala IRS yang selain bernyali dan pintar, juga kepribadiannya mengandung sedikit kekoplakan! Saya sudah siapkan CV dan surat pengantar dari KYB dan dokter jiwa. Hihihihihi.
Untungnya nih, masih ada “inceran” lain seperti Kompasianer Conni Aruan, Fidelia Harris, Fitri Haryanti, dll yang bisa menghibur hati yang luka ini. Ihirrrrrr….
[caption caption="Tamu kita yang satu ini berjenis cewek, tapi namanya kok Harris? (sumber: lapak Uni Dessy/jepretan Babeh Helmi)"]
[/caption]
Kembali ke perihal Oma Eni…
Jadi, dari hari Jumat kemarin, para personil KYB sudah tahu kalau pada hari pertama Kompasianival 2015, kami akan kehilangan dua host utama karena mereka punya urusan mahapenting. Dua pembawa acara kece itu adalah NM dan PR. Bahkan pada Jumat sorenya, PR menghubungi saya lewat telepon untuk menanyakan kepastian datangnya saya ke acara tahunan itu. Dengan terbata-bata campur sesenggukan, PR meminta saya untuk menggantikan sementara posisinya sebagai host, dan juga telah meminta kesanggupan Mas Alex menggantikan NM untuk menjadi tandem saya karena kebetulan NM juga harus menyelesaikan urusan pentingnya bersama PR. Yo wis, demi teman, saya langsung menyanggupi. Apalagi NM dan PR kan beberapa hari ini jadi trending topic berskala alam semesta….
Singkat cerita, setelah membantu ngerecokin Babeh Helmi dan krunya membereskan permasalahan teknis, maka didapuklah Mas Alex dan saya menjadi host live streaming KYB untuk acara hari pertama Kompasianival 2015. Tugas pertama untuk duet dadakan itu adalah bertandang ke booth-booth tetangga dan mengusili mereka.
Lantas saya, Mas Alex, dan Mas Pemanggul Kamera berkeliling ke beberapa booth komunitas. Saya pun mewawancarai beberapa penanggung jawab komunitas. Tapi ya itu, berhubung ini adalah tugas mendadak, maka interviu pun dilakukan dengan wagu dan garing. Akhirnya saya pun berganti nama menjadi Howard (Host Wagu, Garing, dan nDeso).
Lha gimana nggak Howard? Lah wong gesture saya aja clumsy gitu. Lensa kamera yang normalnya meliput subyek dan obyek lha kok malah ketutupan punggung atau gundul saya. Atau posisi mikrofon yang hampir selalu salah: yang lagi ngomong siapa yang pegang mik siapa. Atau materi pertanyaan yang tidak bermutu: Bu Ladiesiana, makan siangnya enak apa enggak? Eh, omong-omong komunitas Ladiesiana ini kok nggak ada anggota cowoknya? Melanggar prinsip kesetaraan jender, nih!
Saya pun langsung dilempar onde-onde sama komunitas Ladiesiana. Nyam-nyam.