Pada era digital ini, bisa dibilang kita hidup berdampingan dengan teknologi. Perkembangan yang sangat pesat membuat masyarakat terlena terhadap lingkungan sekitarnya. Bagaimana nasib para anak usia dini yang seharusnya mereka merasakan kesenangan bermain, berlari, dan bercanda gurau dengan teman sebayanya harus direnggut oleh sebuah teknologi yaitu gadget.
Masa emas atau biasa disebut "golden age" tumbuh kembang manusia yaitu anak usia 0-6 tahun.
Dalam perkembangannya peran orang tua dan keluarga sangat diperlukan terutama pada sosial emosional. Anak usia dini hanya bisa mengungkapkan emosi lewat tangisan, amarah, dan tingkah laku yang menjadi pusat perhatian orang sekitar. Kita sebagai orang dewasa harus mengajarkan kepada anak untuk mengekspresikan emosinya, agar disekitarnya mengerti apa yang sedang dia rasakan dan inginkan.
Para pakar mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter pada anak usia dini akan berakibat pada saat dewasa. Pada usia dini seharusnya anak diajarkan sosial emosional dan moral karena masa menyerap informasi anak sebanyak 80%. Screen time juga berdampak pada kesehatan anak seperti mata lelah dan bisa menjadi minus, berat badan naik, dan nyeri pada leher.
Solusi yang dapat kita lakukan yaitu dengan memberikan batasan penggunaan gadget. Anak berusia 2-5 tahun hanya diperbolehkan bermain gadget 1 jam per hari dan untuk anak usia 1 tahun seharusnya masih belum diperbolehkan bermain gadget. Bukan hanya memberi batasan waktu tetapi tontonan anak atau permainan anak juga harus diawasi agar tetap pada batasannya.
Kita juga dapat mengganti waktu bermain gadget dengan mengajak anak anak bermain di taman bermain atau taman, dengan itu anak akan lebih teralihkan dengan permainan yang nyata dan dapat melatih motorik anak. Jiwa sosial anak akan bertumbuh saat dia mengamati keadaan disekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H