Lihat ke Halaman Asli

Kanaya auliya

Mahasiswi

Yang Mendasari Teori Wilhelm Dilthey dalam Filsafat

Diperbarui: 13 November 2023   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wilhelm Dilthey adalah seorang filsuf dan sejarawan Jerman yang hidup pada abad ke-19. Dia dikenal karena kontribusinya dalam memahami fenomena manusia secara mendalam melalui metode interpretatif. Pemikirannya yang unik dan inovatif tentang filsafat dan teori telah mempengaruhi banyak akademisi dan para pemikir filsafat di masa kini. Artikel ini akan memperkenalkan dan menjelaskan teori Wilhelm Dilthey dalam bidang filsafat.

 Mengenal Wilhelm Dilthey

Wilhelm Dilthey lahir pada tahun 1833 di Biebrich, Wiesbaden, Jerman. Dia belajar di Universitas Berlin dan kemudian mengajar di Universitas Strasbourg. Di sana, ia mendedikasikan hidupnya dalam mempelajari ilmu humaniora, dengan fokus khusus pada sejarah.

Dilthey mengembangkan teori interpretatif mendasarkan pada pandangannya bahwa masyarakat manusia adalah kenyataan sosial dan kultural yang kompleks. Oleh karena itu, untuk memahami fenomena ini dengan benar, kita harus menggunakan metode interpretatif yang berfokus pada pengalaman dan pemahaman manusia.

Teori Interpretatif Wilhelm Dilthey

Dalam teorinya, Wilhelm Dilthey menekankan pentingnya memahami konteks historis dan sosial sebagai landasan interpretasi fenomena manusia. Baginya, kedalaman pemahaman tidak dapat dicapai melalui metode ilmiah yang objektif, tetapi melalui metode interpretatif subjektif.

1.Menjelajahi Diri dalam Penyelidikan Sejarah

Dilthey berpendapat bahwa penelitian ilmiah tidak dapat memberikan pemahaman menyeluruh tentang manusia dan masyarakat. Untuk memahami subjek sejarah dengan sejati, kita harus masuk ke dalam pikiran dan pengalaman pribadi mereka melalui metode interpretatif.

2.Orang dan Kehidupan Masyarakat sebagai Fokus

Menurut Dilthey, manusia dan kehidupan sosial merupakan pusat penelitian dalam ilmu humaniora. Dia melihat nilai-nilai kemanusiaan dan pengalaman manusia sebagai sesuatu yang lebih penting daripada objektivitas dan penjelasan ilmiah.

3.Metode Penjelasan dan Pemahaman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline