Pelaksanaan pilkada serentak tahun ini menunjukkan semangat demokrasi yang semakin berkembang di Indonesia. Menurut Rhesa Yogaswara, seorang tokoh muda yang turut berpartisipasi dalam pilkada, fenomena ini sangat luar biasa karena memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk terlibat dalam proses demokrasi.
"Pilkada serentak ini luar biasa animunya, karena dengan pilkada serentak, banyaknya orang baru, ini menggambarkan demokrasi mulai berjalan dengan baik, artinya setiap orang memiliki kesempatan yang sama," ujar Rhesa dalam wawancaranya.
Meski demikian, Rhesa mengakui adanya tantangan yang muncul, terutama dalam hal pelayanan masyarakat yang harus tetap menjadi prioritas di tengah-tengah kegiatan pilkada.
"Memang muncul tantangan, tantangannya banyak effort yang harus kita lakukan, banyak effort yang harus kita siapkan, bahkan mungkin beberapa hal yang sifatnya kegiatan masyarakat agak terganggu. Tapi, dalam konteks demokrasi, ini memberikan kesempatan kepada semua orang," tambahnya.
Terkait dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin muda, Rhesa mengakui bahwa ada kekhawatiran tentang pengalaman dan kebijaksanaan mereka. Namun, ia juga menegaskan bahwa generasi milenial dan Gen Z memiliki potensi besar untuk memimpin karena mereka lebih memahami kebutuhan dan aspirasi sesamanya.
"Yang memahami milenial atau Gen Z itu adalah generasi milenial itu sendiri. Jadi ke depan, apalagi sekarang populasinya terbanyak, Gen Z pun sudah mulai memilih, punya penghasilan sendiri. Ini memberikan ruang dan kesempatan untuk pemimpin milenial," kata Rhesa.
Rhesa juga menyampaikan visinya untuk Garut, daerah asalnya, yang menurutnya memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata dan industri kreatif. Ia ingin menjadikan Garut sebagai destinasi agrowisata dan meningkatkan industri kulit serta cukur rambut yang sudah dikenal luas.
"Saya punya konsep menjadikan Garut sebagai wisata agrowisata. Industri pariwisata yang kreatif ini harus kita ginjol, dan industri kulit serta tukang cukur yang luar biasa ini bisa terus leverage atau ada daya ungkit," jelasnya.
Dalam menghadapi isu netralitas dalam pilkada, Rhesa menekankan pentingnya menjaga integritas dan membangun tim yang kuat untuk memastikan proses yang adil bagi semua pihak.
"Kalau ada yang tidak netral harus kita minimalisir, kalau perlu kita mitigasi. Kita perlu tim yang strong, mindset kita adalah bagaimana membangun super tim yang jujur adil bagi semua pihak," ujarnya.