Jakarta - Wakil Ketua MPR RI, Fadel Muhammad, mengenang sosok almarhum Tanri Abeng sebagai seorang yang berjasa besar dalam bidang manajemen di Indonesia. Fadel menceritakan pertama kali mengenal Tanri ketika diajak oleh Yusuf Kalla ke Singapura. "Pak Yusuf Kalla ajak saya ke sana, ke Singapura. Pak Tanri Abeng bekerja di perusahaan multinasional, tinggal di Singapura, di apartemen. Saya bersama Pak Yusuf Kalla karena kita mengembangkan Bukaka. Saya direktur utamanya Bukaka," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Fadel terkesan dengan pemikiran-pemikiran Tanri yang kemudian menjadi lebih dekat ketika Tanri menjabat sebagai CEO dan Presiden Direktur dari Bakrie. "Dia memegang Bakrie, dia mengatur restrukturisasi Bukaka Bakrie, dan banyak kerjasama dengan Bukaka. Saya CEO-nya Bukaka pada waktu itu. Sehingga banyak kita bikin training bersama, kerjasama bersama, dan saya belajar dari dia tiga hal yang saya gak bisa lupa," kata Fadel.
Fadel menyoroti tiga hal utama yang dia pelajari dari Tanri Abeng: pentingnya manajemen, perlunya perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang, serta kekuatan orang-orang yang berhasil. "Manajemen merupakan kunci membawa nilai tambah dalam usaha," jelasnya.
Tanri Abeng juga dikenal sebagai pendiri kementerian BUMN yang dirintis bersama Presiden Soeharto dan dilanjutkan oleh Presiden Habibie. "Beliau yang mendirikannya atas suruhan Pak Harto dan diteruskan oleh Pak Habibie dan oleh beliau sendiri. Sehingga ada roadmap mengenai BUMN yang ada bukunya sampai sekarang," ungkap Fadel.
Atas jasa-jasanya, Fadel Muhammad menyatakan bahwa Tanri Abeng layak disebut sebagai Bapak Manajemen Indonesia. "Saya kira cocok. Sudah pantas kita memberikan gelar Bapak Manajemen Indonesia buat Pak Tanri Abeng," tuturnya.
Mengakhiri wawancara, Fadel menyatakan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Tanri Abeng. "Kita merasa kehilangan dengan meninggalnya beliau, masih banyak yang kita mesti menimba ilmu dari beliau," tutup Fadel.
