Pada era perang dunia kedua, U-Boat Jerman mungkin jauh lebih ditakuti daripada hantu laut. Monster-monster legenda seperti Kraken, Aspidokhelon, atau bahkan dewa Poseidon sekalipun tidak lebih mengerikan daripada kapal-kapal selam bawahan laksamana Karl Donitz.
Perang bukan hanya bagaimana menghancurkan benteng dan merebut kota. Tapi juga tentang strategi memutus logistik. Pasukan yang berperang tanpa sumberdaya hanya tinggal menunggu waktu untuk kalah.
Seperti anak buah Erwin Rommel di Afrika yang suplainya dari Eropa sering dikaramkan sekutu, Inggris juga mengalami nasib yang kurang lebih sama. Suplai mereka dari Amerika sering ditenggelamkan oleh blok poros.
Inggris tentu saja jadi kekurangan sumberdaya. Sangat sulit bertahan sendiri jika tanpa bantuan dari sekutunya. Tapi tidak ada yang bebas risiko. Sebab minyak dan suplai untuk bisa terus berperang tentu saja tidak bisa dikirim dengan teleportasi. Butuh jalur laut yang sangat berbahaya. Kapal-kapal logistik adalah sasaran empuk bagi U-Boat yang sedang giat-giatnya berburu mangsa.
Tidak hanya kapal-kapal dagang yang ketakutan menyebrangi Atlantik. Kapal perang juga semestinya merasa was-was akan ancaman serangan mendadak dari torpedo. Hampir tempat manapun di samudera itu bisa menjadi kuburan kapan saja, bagi kapal-kapal yang tidak waspada.
Kapal yang tanpa perlindungan udara sangatlah rentan dengan serangan U-Boat. Di era keemasan U-Boat, kapal dagang tidak cukup dikawal dengan kapal perang saja. Butuh dukungan udara dengan pesawat seperti Catalina. Sebab pesawat akan mudah bermanuver dan gampang menyergap kapal selam yang tengah naik ke permukaan.
Tapi ada salah satu tempat paling berbahaya di Atlantik. Tempat yang tak bisa dijangkau oleh bantuan udara. Tempat itu adalah salah satu dari celah Atlantik yang biasa dijadikan oleh kawanan U-Boat untuk berpesta menenggelamkan kapal-kapal dagang dan suplai Amerika.
Tom Hanks sebagai salah satu aktor senior membintangi film tentang perang ini. Kita tahu dia sudah banyak terlibat dalam banyak proyek, dengan berbagai macam genre. Mulai kalem seperti drama, hingga yang menegangkan. Dari Forrest Gump, Saving Private Ryan, hingga ikut dibelakang layar dalam Band of Brothers, main di Captain Phillips, juga sekarang di film terbarunya, Greyhound.
Film ini terinspirasi dari kisah USS. Keeling (sebuah kapal perusak kelas Fletcher) dengan kode nama Greyhound dalam karya penulis senior, C.S. Forester berjudul The Good Shepherd. Novel yang berkisah tentang peristiwa perang laut Atlantik.
Tentu saja ini film fiksi sejarah yang diilhami dari sebuah novel. Pada pengalaman pertamanya memimpin armada, Ernest Krause (George Krause kalau dalam novelnya) diserang "sekawan serigala" (wolf pack) U-Boat. Sekitar empat hingga delapan U-Boat mengintimidasi konvoi kapal dagang dan suplai yang sedang dilindunginya menuju Liverpool, Inggris itu.
Greyhound bersama tiga kapal perang lain, yaitu dua kapal perusak Inggris (kode nama Harry dan Eagle) juga satu korvet Kanada (kode nama Dicky), dikisahkan mengawal hampir empat puluh kapal dagang dan suplai.