Lihat ke Halaman Asli

Ksatria Airlangga

Informasi tentang Universitas Airlangga

Enam Mahasiswa FST Unair Juarai ie-RIICH'19 Malaysia

Diperbarui: 26 Desember 2019   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unair.ac.id

Enam mahasiswa S1 Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR berhasil menorehkan prestasi dalam ajang International Exhibition of Research, Idea & Innovation on Creative and Humanizing (ie -- RIICH'19) yang diadakan di Malaysia pada penghujung tahun 2019 ini.

Ajang yang berlangsung pada 16-18 Desember ini dilaksanakan di Convention Hall, Level 5 E-Learning, Sultan Abdul Jalil Shah Campus (KSAJS), Sultan Idris Education University (UPSI), Malaysia.

Koordinator program Studi (kaprodi) Sistem Informasi Dr. Rimuljo Hendradi M.Si. mengatakan, acara itu merupakan undangan inovasi dan kreatifitas dari kampus yang sudah bekerja sama dengan UNAIR.

"Dalam rangka memenuhi undangan inovasi dan kreatifitas dari kampus yang sudah kerja sama dengan UNAIR," ucap Rimuljo.

Adapun keenam mahasiswa yang meraih medali tersebut memiliki inovasi dengan topik yang berbeda-beda. Diantaranya Muhyiddin Ubaidillah dengan topik ExSyDiENT: Expert System application for Diagnosis of ENT Disease witj android-based Certainly Cactor Method; Hendriyan Ogivano dengan topik Med Buddies HIV/AIDS Medication Partner; dan Affandy Fahrizain dengan topik Smart Watering System for Greenhouse Farmers based on Internet of Things and Android. Mereka bertiga mendapatkan Gold Award dalam kompetisi tersebut.

Selain itu, tiga mahasiswa lainnya mendapatkan penghargaan Silver Award. Mereka adalah Farissa Riski Rahmadona denbgan topik Expert System Detecting Stunting in Children Using Certainty Factor Method : A Web Based Application; Mohammad Ali Asy-Syakir dengan topik Comparison of Indonesian Tala and Nazhief Adriani Stemming Algorithms Performance Using Python; dan Via Aprilya dengan topik Udzkuruni : Application for Blind People to Learn Arabic Braille.

Untuk Muhyiddin Ubaidillah dan Affandy Fahrizain masing-masing juga mendapatkan penghargaan Best International Project dan Best Project dari IEEE Systems, Man, and Cybernetics Society (IEEE SMC).

"Untuk Muhyiddin Ubaidillah juga dapat Best International Project, serta Affandy Fahrizain mendapatkan Best Project dari IEEE Systems, Man, and Cybernetics Society (IEEE SMC)," ujarnya.

Sementara itu, menurut Hendra sapaan akrabnya yang juga mendampingi para peserta, untuk Hendriyan Ogivano juga mendapatkan Silver Award (Category Best Project) dengan topik yang sama dalam ajang Management & Science University on Idea Regeneration Expo 2019 (MSU iREX 2019). Ajang tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Informasi & Rekayasa (FISE) MSU pada (16-17/19) bertempat di Chancellor Hall, Management & Science University, Malaysia.

Dengan torehan prestasi ini, UNAIR berharap hal tersebut dapat menguntungkan pihak universitas, terutama bagi mahasiswa yang bersangkutan. Untuk mahasiswa, hal ini bisa menambah wawasan, pengalaman serta memperkaya portofolio untuk mencari kerja kelak.

"Karena memang pada tahap wawancara, biasanya kalau sudah lulus pada tahap sebelumnya, yang jatuh itu wawancara, pada tahap terakhir. Kesulitannya adalah pertanyaan produk yang pernah diciptakan, dalam perkuliahan pernah membuat apa saja. Nah mereka sekarang sudah mempunyai bekal membuat aplikasi, sehingga itu menambah nilai plus bagi mereka," tambahnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline