Banyak orang disekitar saya kadang penasaran hingga bertanya atas sikap saya, apa sih kepentingan saya suka mengcounter bila ada yang menjelekkan Jokowi, apa keuntungannnya..? tim sukses bukan, buzzer bayaran bukan, kok mau-maunya saya melakukan itu.
Memang yang saya lakukan adalah reaksi spontanitas tanpa ada orang yang mempengaruhi, tapi situasilah yang membuat hati saya tergerak, setelah melihat betapa arogannya pihak-pihak pembenci Jokowi menyerang kinerjanya bahkan sampai urusan pribadinya dikuliti dari A sampai Z tanpa ada nilai kebaikan sedikit pun dimatanya. Seperti PKI, anti Islam musuhi ulama, berpihak pada asing dlsb.
Bila tuduhan-tuduhan seperti itu, bukan saya saja, siapapun bisa menilai bahwa apa yang dituduhkan tadi realitasnya berbanding terbalik apa yang telah dilakukakan Jokowi dengan pemerintahannya. Jokowi dibilang anak PKI, apakah ada fakta otentik(hukum) yang terbukti menyatakan Jokowi keturunan PKI. Bila toh harus dipaksakan (disetting) Jokowi harus menjadi anak dari orang tua PKI, apa pengaruhnya dengan figur kepribadiannya, saat meletus peristiwa PKI saat itu Jokowi masih balita usia 3 tahun tidak mungkin terpapar ideologi PKI dari kepribadiannya.
*** Jokowi anti Islam
Coba kita tengok keshalihan ibadah pak Jokowi, pernah disuatu waktu di bulan Ramadhan pada saat Jokowi menuju pulang ke Istana Bogor, didalam perjalanannya waktu itu tiba saat berbuka puasa, Jokowi menyempatkan diri berhenti mendadak di pos polisi untuk berbuka dan sholat Maghrib berjamaah di pos tersebut dengan personil kepolisian yang berjaga saat itu.
Menurut saya ini peristiwa langka buat ukuran pejabat RI 1 'melanggar' SOP keselamatan presiden yang melekat di dirinya demi kewajiban menjalankan perintah agamanya. Peristiwa tadi hanya segelintir dari banyak peristiwa tentang keshalihan Jokowi, untuk menggambarkan bahwa betapa Jokowi adalah pribadi yang taat pada agamanya.
*** Jokowi memusuhi Ulama.
Memang dalam masa pemerintahannya publik melihat penangkapan ulama, penetapan tersangka ulama kerap terjadi, tapi ini murni domain hukum, apakah bila yang katanya "Ulama" dinegeri ini harus kebal hukum sehingga Jokowi sebagai otoritas tertinggi negara harus melindungi "Ulama" dengan mengintervensi hukum yang berlaku di negeri ini.
Awal kasus yang katanya "kriminalisasi" ulama bermula pada kasus Ahok (BTP), yang berakhir dengan putusan bersalahnya BTP di pengadilan. Ini adalah bukti bahwa Jokowi tidak mengintervensi hukum dan tetap berada ditengah walaupun dia ditekan banyak pihak, baik dari pendukung BTP maupun dari penuntut penista agama yakni "ulama".
Lagi pula kasus hukum ulama bukan di era Jokowi saja, di era SBY pun sudah beberapa kali Habib Rizieq Shihab (HRS) berikut pengikutnya keluar-masuk bui, juga ustadz Abu Bakar Basyir yang hingga kini masih dipenjara tapi tak pernah ada stigma kriminalisasi Ulama terhadap rezim sebelumnya.
Jadi menurut saya tudingan Jokowi anti Islam memusuhi Ulama sangat mengada-ada, disetting sedemikian rupa demi kepentingan rival politiknya yang sulit mengalahkan petahana lewat cara-cara konstitusi yang bermartabat, lalu digunakanlah issue-issue agama ditengah masyarakat seperti kasus BTP sebelumnya, agar tercipta stigma Jokowi anti Islam dan Ulama.