Lihat ke Halaman Asli

Batuk Efektif

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa yang anda ketahui tentang batuk efektif?

Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah terutama untuk melindungi paru-paru atau Batuk efektif adalah satu cara untuk mempertahankan kelancaran jalan nafas, yang ditandai dengan adanya sputum.

Tujuan dilakukan batuk efektif ini agar melancarkan jalan nafas pada klien . Batuk merupakan gerakan yang dilakukan oleh tubuh untuk melindungi paru-paru.

Biasanya orang yang dilakukan batuk efektif akan mencari posisi yang senyaman mungkin atau posisi semi fowler, fleksikan lutut untuk meningkatkan kenyamanan, letakan satu atau kedua tangan diatas abdomen tepatnya dibawah tulang rusuk, tarik nafas dalam melalui hidung dengan mulut tertutup, salah satu nya dilakukan pada pasien TBC atau pada pasien bedrest.

Manfaat dari batuk efektif ini untuk mengeluarkan secret yang menyumbat pada jalan nafas dan memperingankan keluhan saat terjadi sesak nafas. Batuk yang berdahak biasanya dibantu dengan batuk efektif, tetapi batuk efektif dilakukan melalui gerakan atau dilatih terlebih dahulu. Klien di latih terlebih dahulu sebelum melakukan batuk efektif oleh perawat ataupun tenaga medis lainnya, jika klien itu sudah mengerti perintahlah klien itu melakukan dengan sendirinya dengan instruksi yang diberikan oleh perawat atau tenaga medis lainnya .

Sebelum melakukan batuk efektif klien dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui letak secret , dengan menggunakan stetoscop dan lakukan tekhnik auskultasi. Batuk efektif dilakukan dengan cara tarik nafas dalam 3 kali, pada tarikan selanjutnya nafas ditahan selama 1-3 detik, angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukan dengan kuat, lakukan empat kali setiap batuk efektif dan perhatikan kondisi pasien atau ulangi sesuai kebutuhan.

Referensi :

Kowalak , Jennifer .2011.Buku Ajar Patofisiologi.Jakarta:EGC

Tamsuri, Anas.2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Pernafasan.Jakarta:EGC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline