Lihat ke Halaman Asli

Naurah Kamilya putri

Mahasiswa / Universitas Pendidikan Indonesia

Mise en Scene Film "Enola Holmes" (2020) dan Unsur Estetikanya

Diperbarui: 23 Oktober 2022   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Media untuk hiburan sangatlah digemari oleh khalayak luas, salah satunya media film. Film merupakan media visual yang dimana terdapat visual gambar lengkap dengan background musik. Tidak hanya itu film mengandung banyak sekali pesan untuk disampaikan ke penontonnya. Dan penonton pun dapat menilai  maksud dari suatu film dengan melihat gambar ke- estetikan visual dan audio-nya.

   Enola Holmes yang diperankan oleh Millie Bobby Brown ini adalah film yang tayang di tahun 2020 dari garapan sutradara Harry Badbeer yang menceritakan tentang adik bungsu dari Sherlock Holmes sang detektif genius asal Inggris. Film ini di adaptasi dari novel karya Nancy Springer berjudul The Enola Holmes Mysteries : The Cases of the Missing Marques.  Meskipun dari adaptasi novel film ini telah sukses dan mendapatkan review positif dari khalayak karena alur cerita yang menarik dan plot nya yang ringan. 

      Film ini mengisahkan petualangan sosok detektif muda, cerdas yang menerjang berbagai adrenalin untuk menemukan sosok ibunya yang menghilang yaitu Eudoria Holmes. Petualangan mencari sang ibu, Enola Holmes kabur dari rumahnya karena ada tuntutan dari sang kakak yaitu Mycroft Holmes untuk belajar di sekolah kepribadian  agar menjadi wanita yang bermartabat, dan karena Enola enggan untuk mengikuti perintah sang kakak, ia menyusun kode - kode yang diberikan oleh ibunya, berkat kepintarannya ia segera meninggalkan rumah dan berpetualang menuju Ibu kota London, Inggris.

     Mengambil latar belakang tahun 1880-an di Inggris, dimana film Enola Holmes terdapat banyak unsur estetika visual dan juga seni yang mengambil perspektif dari teori Yunani Antik yang dimana kekhasan yunani antik-nya yaitu memiliki konsepsi tentang seni sebagai teknik. Sebagaimana dari pemikiran Plato  yang mengutarakan bahwa seni merupakan aktivitas yang melibatkan kemampuan berlandaskan pengetahuan dan metode tertentu yang difungsikan untuk menghasilkan efek tertentu. 

     Alur cerita Enola Holmes yang menggambarkan petualangan  Enola untuk mencari ibunya di kota London, tetapi sebelum kejadian itu Enola belajar berbagai teknik bela diri dari ibunya dimana pada masa itu tidak umum dilakukan oleh wanita Inggris. Dan salah satu teknik yang diajarkan oleh Ibu Enola merupakan satu teknik dari Yunani antik yaitu teknik bertarung. Di dalam scene film ini digambarkan bahwa Sosok Ibu Enola mengajarkan seni bela diri, dan juga diperlihatkan ada scene dimana teman dari Ibu Enola sang pelatih bela diri jujitsu yang sedang mengajarkan teknik bela diri kepada murid-muridnya. 

    Dari segi  mise en scène dalam film ini digambarkan senyata mungkin sesuai dengan apa yang terjadi di atas panggung, seperti pada setting artistik, kostum, properti lighting dan kamera dan lainnya,

1. Setting

Dalam setting film sudah cukup bagus digambarkan Kota London  era tahun 1880-an walaupun mungkin tidak secara spesifik digambarkan pada masa itu, tetapi untuk setting tempat sudah mendukung untuk visualnya. Terutama Gedung bangunan dalam film ini juga bergaya eropa klasik yang sangat menjadi ciri khas estetika itu sendiri.

2. Kostum

Dapat dilihat kostum yang digunakan  para aktor dalam film ini sudah menggambarkan orang - orang di Inggris era tahun 1880-an yang dimana pakaiannya terlihat elegan dan ber-kharisma.

3. Lighting dan kamera

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline