“Terlalu Banyak”
Jutaan asa dan harapan merekah indah
Seperti sepasang angsa yang berdansa sepanjang-panjangnya
Mendadak kau berteriak dalam diriku,“diam, jangan mengganggu!”
Keadaan menjadi asing tiba-tiba, “mengapa?”
Begitu sulit memecah tanda tanya yang bingar di kepala
“Aku sayang kamu,” sial, benarkah aku?
Kau membalas, “aku juga sayang padamu,”
Tunggu sebentar, mengapa aku meraguimu? (lagi)
Antara sayang dan kepergian
Aku terlalu sering menyalahi keadaan