Lihat ke Halaman Asli

Kamilia Putri

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

KKN MIT Kelompok 18 UIN Walisongo Membantu Berjalannya Karnaval dan Khotmil Qur'an di Desa Sodong

Diperbarui: 2 Agustus 2022   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kegiatan Karnaval dan Khotmil Qur'an diadakan oleh Taman Pendidikan Al - Qur'an (TPQ) Nahdhatul Qur'an Desa Sodong Kecamatan Purwosari pada hari Minggu,26-07-2022 bertempat di halaman Masjid Baitul Makmur. Acara Karnaval digelar mulai pagi jam 08.00-09.00 WIB yang diikuti oleh 100 anak dan 20 santri yang naik delman mengelilingi 1 kampung di Desa Sodong, kemudian dilanjutkan pembagian piala pemenang lomba-lomba oleh para santri TPQ Nahdhatul Qur'an.

Siang hari nya, kegiatan dilanjutkan dengan adanya pengajian oleh KH. Muhammad Imam Salim. Mengawali acara pengajian, dilaksanakan wisuda santriwati yang telah menyelesaikan pendidikan Al-Qur'an di TPQ Nahdhatul Qur'an. Setelah itu dilanjutkan dengan legenda wayang kulit yang di mainkan oleh KH. Muhammad Imam Salim. 

Kegiatan Khotmil Qur'an yang diadakan kali ini sekaligus diisi dengan pengajian dalam rangka menyambut wisuda TPQ Nahdhatul Qur'an. Ucapan terima kasih disampaikan oleh Ibu Henny selaku MC kepada berbagai pihak diantaranya para wali santri, pengasuh TPQ, Ustadz/Ustadzah, warga desa sodong serta Pemerintah desa. 

Utamanya kepada pisah Forkompincam Kecamatan Purwosari utamanya kepada pihak Kepolisian dan TNI maupun Banser. Atas dukungan mereka lah sehingga serangkaian acara dalam kegiatan khotmil qur'an dapat terlaksana, meskipun saat ini masih dalam suasana pandemi covid-19, dimana Kabupaten Semarang masih dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Protokol kesehatan diterapkan sebagai wujud kepatuhan terhadap peraturan pemerintah untuk menjada terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait penyebaran virus covid-19. Sekitar 400 orang hadir dalam acara pengajian tersebut, terdiri dari warga Desa Sodong dan warga Desa sekitar. 

Pengajian dimulai sekitar pukul 12.30 WIB, setelah serangkaian acara dalam rangka kegiatan khotmil qur'an dilaksanakan. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar di TPQ ditentukan oleh 3 Faktor, diantaranya Pengasuh TPQ (Ustadz/Ustadzah), santri dan wali santri. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya sebagai satu kesatuan proses belajar mengajar di TPQ, hal tersebut disampaikan oleh ustadzah Henny. 

Anak adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan keberlangsungan suatu bangsa. Sehingga sejak dini perlu dikenalkan dengan ajaran-ajaran agama, salah satunya melalui pendidikan di TPQ. Salah satu kewajiban orang tua terhadap anak adalah mengajarkan anak tentang Al-Qur'an, agar mereka bisa membaca dan memahaminya untuk kemudian diterapkan di kehidupan sehari-hari. Orang tua harus bisa mendorong anak agar mereka mau mengaji dan mempelajari Al-Qur'an. 

Apabila orang tua tidak bisa mengajari anaknya mengaji, membaca Al-Qur'an, maka seyogyanya anak-anak mereka dititipkan kepada para kyai atau ustadz/ustadzah di TPQ untuk mengaji. 

Sebagai orang tua, Kelak di akhirat akan dimintai pertanggungjawaban terhadap anak-anak mereka, sehingga menjadi kewajiban orang tua untuk mendidik dan membekali anak-anak mereka dengan ilmu-ilmu agama agar nantinya mereka menjadi anak-anak yang beriman dan bertaqwa, serta memiliki kepribadian dan akhlak yang baik. 

Oleh :

Nindy Tutur Fradina

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline