Lihat ke Halaman Asli

Kamilatus Saadah

Mahasiswa Universitas Airlangga

Kontra Pengembangan Teknologi Kedokteran untuk Transformasi Teknologi Kesehatan

Diperbarui: 21 Agustus 2023   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seiring berkembangnya zaman hingga masa kini, masa depan dunia kesehatan tak terlepas dari teknologi digital. Penggunaan teknologi ini tentu diharapkan dapat membantu para dokter dan ahli kesehatan lainnya untuk membangun mutu perawatan dan pelayanan kesehatan agar lebih tepat dan akurat. tidak hanya dokter, perkembangan teknologi dibidang kesehatan juga diharapkan dapat membantu pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan.

Di indonesia sendiri teknologi kesehatan mulai berkembang sejak tahun 90-an dengan diperkenalkannya istilah telemedika (telemedicine). Telemedicine adalah layanan kesehatan berbasis teknologi yang memungkinkan para penggunanya berkonsultasi dengan dokter tanpa bertatap muka atau secara jarak jauh dalam rangka memberikan konsultasi diagnostik dan tata laksana perawatan pasien. Contoh lain dari beberapa perkembangan teknologi yang telah berkembang di dunia kesehatan seperti, kecerdasan buatan atau biasa disebut artificial intelligence (AI). 

Hal tersebut memang membantu dalam dunia kesehatan, seperti menyediakan data waktu nyata, merampingkan tugas, menghemat waktu dan sumber daya, dan manfaat yang masih banyak lagi. namun, disamping segala kelebihan dan manfaat dari teknologi kecerdasan buatan, banyak sekali kekurangannya.

Perkembangan kecerdasan buatan berkembang pesat dengan banyak kegunaan potensial yang bermanfaat dalam perawatan kesehatan. Namun AI juga berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Sebagian besar literatur kesehatan tentang AI bias terhadap manfaat potensialnya, dan diskusi tentang potensi bahayanya cenderung terfokus pada penerapan AI yang salah dalam pengaturan klinis.

Para ahli  mengidentifikasi bagaimana kecerdasan buatan dapat membahayakan kesehatan manusia melalui dampaknya pada penentu kesehatan sosial dan hulu melalui: kontrol dan manipulasi orang, penggunaan senjata otonom yang mematikan, dan pengaruhnya terhadap pekerjaan dan pekerjaan. Para ahli  kemudian menyoroti bagaimana kecerdasan umum buatan yang memperbaiki diri sendiri dapat mengancam umat manusia itu sendiri.

Regulasi pengembangan dan penggunaan kecerdasan buatan yang efektif diperlukan untuk menghindari bahaya. Sampai peraturan yang efektif seperti itu ada, moratorium pengembangan kecerdasan umum artifisial yang memperbaiki diri harus dilembagakan.

Kerugian AI dalam perawatan kesehatan

1. Komplikasi pelatihan

Profesional medis tidak hanya perlu menerima pelatihan ekstensif untuk menggunakan banyak teknologi AI, tetapi alat AI itu sendiri juga perlu dilatih dengan data yang dikuratori agar berfungsi dengan baik. Dalam kedua kasus tersebut, hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang tidak akan ada tanpa pengenalan AI.

2. Risiko menciptakan pengangguran

Robot datang ! Di masa lalu, sering dilontarkan lelucon bahwa robot akan mengambil alih dunia dan mencuri pekerjaan kita, tetapi AI dan otomasi benar-benar menimbulkan ancaman yang sangat nyata bagi banyak sektor. Perawatan kesehatan juga demikian, di mana pengenalan AI dapat berarti bahwa banyak peran administratif menjadi mubazir. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline