Penggunaan lambang, lambang matematika, singkatan, dan norma-norma unik lainnya dalam penulisan ilmiah disebut sebagai notasi ilmiah. Bagi pembaca yang terbiasa dengan notasi, tujuannya adalah untuk mengirimkan informasi secara efektif, konsisten, dan jelas.
Banyak disiplin ilmu, seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan lain-lain menggunakan notasi ilmiah. Para ilmuwan dapat mengkomunikasikan konsep, persamaan, klaim, dan data dengan cara yang jelas dan ringkas dengan menggunakan notasi ilmiah.
Terdapat bermacam-macam sistem dalam penulisan notasi untuk menyusun karya tulis ilmiah. Sistem yang dikenal di kalangan masyarakat ilmiah antara lain adalah system University of Chicago Press, Sistem Harvard, Sistem American Psychological Assosation (APA), Sistem American Antropoloist, Sistem Harcouver, dan sistem Gabungan (misalnya Sistem Harvard dengan sistem huruf)-Keseluruhan sistem tersebut pada hakikatnya dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yakni, pertama, sistem yang mempergunakan catatan kaki (umpamanya Sistem University of Chicago press), kedua, sistem yang tidak menggunakan catatan kaki (umpamanya sistem yang menggabungkan kedua sistem yang pertama).
Footnote
Dalam sistem yang menggunakan catatan kaki, halaman referensi dicantumkan di bagian bawah halaman bersama dengan penulis, judul, penerbit, dan tahun publikasi. Karena penempatan referensi di bagian bawah atau kaki pilar, di sinilah kata footnote atau catatan kaki dibuat. Ada metode lain, yang menyertakan catatan kaki tetapi menggeser daftar referensi ke belakang setelah seluruh pekerjaan selesai, menghilangkan daftar referensi dari halaman sama sekali. Itu sering dibuat untuk memudahkan pengetikan. Faktanya, menambahkan daftar referensi bertentangan dengan tujuan sistem catatan kaki, yaitu membantu pembaca menemukan referensi yang mereka gunakan di makalah dengan cepat. Catatan kaki diletakkan di belakang (be backnotes), yang mempersulit pembaca untuk mencatat kutipan dari para analis, menurut seorang pembaca yang meneliti sebuah buku untuk mengidentifikasi sumber referensi. Dia kemudian berpesan agar di postingan selanjutnya, ini" koreksinya.
Contoh penulisan footnote dari buku
1.Nama depan penulis Nama belakang, Judul Buku, edisi. (Tempat publikasi: Penerbit, tahun), nomor halaman, URL
2.Nama belakang penulis, Judul Buku yang Dipersingkat, nomor halaman.
Contoh penulisan footnote dari internet
1.Nama depan penulis nama belakang, "Judul Halaman," Judul Situs Web, tanggal publikasi, URL.
2.Nama belakang penulis, "Judul Halaman yang Dipersingkat."
Contoh penulisan footnote dari jurnal
1.Nama depan penulis Nama belakang, "Judul Artikel," Volume Nama Jurnal , Nomor terbitan (Tahun): nomor halaman, DOI atau URL.
2.Nama belakang penulis, "Judul Artikel yang Dipersingkat," nomor halaman.
Cara Penulisan Footnote dari Jumlah Pengarang
Contoh cara penulisan footnote 1 pengarang
Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm9.
Sartono Suryadiningrat, Pendekatan Ilmu-ilmu Agama Dalam Muamalah Masyarakat (Jakarta: Asy-Syariah, 2003), hal. 14.
Contoh cara penulisan footnote 2 hingga 3 pengarang
Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996), hal. 50-68.
Patrick Wesell dan Arnold Jonathan, Anatomy of Atom (New Zealand: Light Pen, 1989), hal. 36-40.
Contoh cara penulisan footnote lebih dari 3 pengarang
Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008), hal,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H