Karangan ilmiah adalah karangan yang ditulis berdasarkan temuan ilmiah dari penelitian, baik itu di laboratorium, di pustaka, atau di lapangan. Dalam Arifin (1993:2), Brotowijoyo menyatakan bahwa karangan ilmiah adalah pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis sesuai dengan pendekatan penulisan yang tepat. Esai ilmiah harus ditulis dengan jujur, akurat, dan tanpa memperhatikan konsekuensi. Dalam penelitian ilmiah, kebenaran bukanlah normatif melainkan objektif dan benar berdasarkan fakta dan bukti yang tersedia.
Upaya pengumpulan materi akan terarah, jelas, dan terencana dengan menggunakan kerangka karangan ilmiah yang tertata dan rapi. temuan tentang jenis dan pokok bahasan karangan ilmiah yang harus dikumpulkan. Jika makalah penelitian.
Konten yang membutuhkan fakta terbesar ditulis, jika materi tertulis itu faktual. Informasi terpenting datang dalam bentuk ide atau gagasan apakah tulisan itu teoretis atau kontekstual. Informasi yang dibutuhkan berupa fakta dan hipotesis jika yang dikemukakan merupakan gabungan dari keduanya.
Menulis esai ilmiah untuk mahasiswa masih jauh dari menghasilkan esai ilmiah yang ideal, sesuai regulasi, dan berstandar.
Siswa terbatas dalam kemampuan mereka untuk memilih mata pelajaran untuk karangan ilmiah mereka ketika menulisnya. Agar siswa tidak kaku dalam menulis tanpa menggunakan terminologi palsu, kegiatan menulis esai ilmiah juga harus dilakukan secara rutin. Menulis esai ilmiah membutuhkan banyak pengalaman dan keterampilan.
Selain itu, siswa juga harus banyak memiliki kosakata Susanto et al. (2020) agar mudah menuangkan idenya ke dalam tulisan karangan ilmiah. Saat penelitian berlangsung, siswa juga mengeluhkan dalam merangkai kata demi kata menjadi sebuah kalimat sehingga hasil karangan ilmiahnya tidak maksimal dan tidak sesuai dengan rubrik penilaian yang sudah ditetapkan. Saat siswa selesai mengerjakan tes menulis karangan ilmiah, tulisannya mendominasi pada kesalahan yang tidak sesuai dengan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia (Rohmah et al., 2020)
Sebuah karangan ilmiah membutuhkan perencanaan yang matang, yang mencakup mengumpulkan ide-ide menarik, memilih metode penelitian yang tepat, mempromosikan tujuan studi tertentu, membuat garis besar, dan membuat argumen atau hipotesis untuk ditulis.
Fase dalam proses persiapan ini membantu penulis untuk memiliki arah yang jelas sebelum memulai proses penulisan yang sebenarnya, menurunkan risiko menyimpang dari jalur dan meningkatkan keefektifan penulisan.
Menulis karangan ilmiah yang berkualitas tinggi dan mudah dibaca dimungkinkan dengan perencanaan yang cermat dari pihak penulis. Agar berhasil menyampaikan ide kepada pembaca, penulis harus memastikan bahwa tulisan mereka memiliki struktur yang solid, alur yang logis, dan materi yang tertata dengan baik.
Perencanaan karangan ilmiah dapat dibagi menjadi beberapa fase yaitu, pra penulisan, penulisan, dan revisi.
Fase Pra Penulisan:
1. Memilih topik, mengidentifikasi subjek dengan minat dan relevansi dalam bidang studi yang diinginkan. Pilih subjek yang berpotensi menambah sesuatu yang baru atau mengatasi masalah.
2. Menentukan tujuan, Tetapkan tujuan yang pasti dan pasti untuk artikel ilmiah berikutnya. Tujuan ini akan bertindak sebagai peta jalan bagi penulis, membimbing penulisan dan menjamin penekanan yang tepat.
3. Menentukan materi, Memilih informasi dan data yang tepat, mempertimbangkan maksud dan tujuan penulisan, dan memastikan materi yang dipilih akan mendukung argumentasi atau tujuan yang akan dikomunikasikan dalam esai ilmiah merupakan langkah-langkah dalam proses penentuan materi.