Lihat ke Halaman Asli

Kamilatul hasanah

Mahasiswi iain jember

Bisakah Guru di Desa Tetap Mengajar dalam Situasi Covid-19?

Diperbarui: 1 Mei 2020   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia saat ini sedang dilanda wabah yang sangat mematikan yaitu corona virus (covid-19) yang termasuk juga Negara kita Indonesia,yang juga tekdampak wabah ini. Indonesia menempati posisi kedua kematian akibat wabah ini. Dan pemerintah ahirnya mengambil tindakan guna memutus penyebaran wabah virus ini melalui social distancing atau pembatasan sosial dan sekarang berkembang menjadi phisical distancing, yaitu salah satu himbawan dari pemerintah yaitu bekerja dari rumah (Work from home) yangitu upaya untuk memutuskan penyebaran virus ini.

Dan keputusan ini berlaku juga bagi pendidikan diindonesia dengan meliburkan kegiatan belajar mengajar atau bisa disebut belajar dirumah saja. Kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka diubah dengan belajar mengajar berbasis digital atau online. Namun strategi tersebut tidak berlaku pada sekolah- sekolah yang berada di pedesaan atau yang berada di pelosok yang sangat sulit dengan akses internet dan sarana pendukung seperti smartphone, dan laptop.

Dan untuk mengantisipasi hal tersebut agar kegiatan belajar dan mengajar tetap berlangsung di pedesaan atau pelosok maka strategi sederhana yang dilakukan tenaga pengajar atau guru yaitu dengan bekunjung kerumah peserta didik (home visit) dan metode ini bisa dibilang cukup efektif dalam situasi seperti sekarang  karana tidak melibatkan banyak orang.

Adanya kunjungan rumah memiliki dorongan motivasi kepada peserta didik karena kerinduan siswa kepada gurunya akibat liburan yang cukup panjang. Setelah semangat dan motivasi yang diberikan guru kepada peserta didik guru juga memberikan tugas kepada peserta didik kemudian mengatur waktu lagi untuk mengevaluasi tugas tersebut. Tidak cukup sampai disitu guru juga ikut membantu memsosiasikan gerakan hidup bersih agar memutus penyebaran wabah virus corona kepada orang tua  siswa mapun kepada siswa tersebut.

Jika ada guru yang menerjemahkan " bekerja dirumah" maka secara sederhana yang dilakukan seorang guru adalah " mengerjakan tugas rumahnya" dan mengabaikan tanggung jawabnya sepagai seorang guru. Dan seorang guru yang peduli kepada peserta didiknya tidak akan berdiam diri dirumah tetapi akan mencari cara atau metode yang tepat untuk mengisi liburan panjang ini salah satu caranya dengan mengontrol belajar peserta didik. Apabila hal ini tidak dilakukan maka anak-anak yang ada di pedesaan atau pelosok tidak akan belajar dan akan bermain dalam kesempatan liburan panjang Ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline