Desa Wonojati adalah salah satu desa yang berada di Kabupaten Jember -- Provinsi Jawa Timur. Desa ini tepatnya berada dalam ruang lingkup wilayah administratif Kecamatan Jenggawah. Luas wilayah diperkirakan sekitar 919.728 ha/m2, yang terbagi dalam Luas Permukiman 195.863 ha/m2, Luas Persawahan 674.494 ha/m2, Luas Perkarangan 40.517 ha/m2, dan Perkantoran 3.350 ha/m2. Total penduduk laki-laki berjumlah 7.994 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 8.112 jiwa dengan total 16.106 jiwa penduduk di Desa Wonojati. Penduduk yang beragama islam menjadi penduduk yang menempati jumlah paling besar di Desa Wonojati (baik perempuan dan laki-laki) .
Dilihat dari Sumber Daya Manusia, Desa Wonojati rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani, namun seiring dengan perkembangan zaman mulai tahun 2000 hingga saat ini penduduk Desa Wonojati mulai ada perkembangan yakni usaha di bidang perdagangan dan/atau jasa sebagai sumber mata pencaharian. Usaha Konveksi menjadi usaha yang dianggap sebagai pilihan terbaik dan paling banyak di Desa Wonojati.
Salah satu alasannya karena di desa Wonojati terdapat Sekolah SMK dengan jurusan Tata Busana sejak 2012 dan banyak diminati oleh masyarakat sekitar sehingga melahirkan banyak pelajar lulusan Tata Busana. Penjualan untuk produk konveksi tersebut, selama ini hanya dari mulut ke mulut dalam satu wilayah di Desa Wonojati sehingga hal tersebut membuat usaha konveksi di Desa Wonojati masih bersifat konvensional atau para pelaku usaha belum mengenal sistem pemasaran online (digital marketing).
Kegiatan Pegabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember ini, dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021. Kegiatan ini diawali dengan dilakukannya komunikasi dalam meminta izin kepada Kepala Desa dan dukungan dalam berlangsungnya program KKN Back to Village 3.
Wawancara dan diskusi yang dilakukan dengan kepala Desa Wonojati yakni mengenai perencanaan program KKN Back to Village yang terdiri dari tempat dan waktu pelaksanaan, permasalahan yang terjadi, solusi dan konsep yang akan dilakukan guna menunjang pemasaran produk lebih baik lagi. Selanjutnya, didiskusikan pula dengan sasaran mengenai perencanaan program yang akan direalisasikan kepada para pelaku usaha konveksi.
Metode pelaksanaan yang digunakan demi mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan melakukan sosialisasi pelatihan, pendampingan, pengembangan, dan pemasaran online secara kreatif melalui platform media sosial Instagram, Whatsapp, Facebook dan marketplace Shopee. Kemudian setelah diadakan sosialisasi, selanjutnya pembuatan akun untuk para pelaku usaha Desa Wonojati. Akun yang dibuat berupa akun media sosial Facebook, Whatsapp (bagi yang belum mempunyai Whatsapp), Instagram, dan Shopee. Pilihan keempat aplikasi tersebut pada jaman sekarang banyak digunakan oleh masyarakat sekitar, baik kalangan muda maupun Ibu Rumah Tangga di Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember.
Pelaksanaan pemasaran online ini bertujuan dapat mendapatkan akses tanpa batas dalam memasarkan suatu produk, kemudahan dalam operasional marketing online, efisiensi biaya dengan strategi pemasaran online, menghasilkan sebuah peluang menjadi pembisnis online professional yang bisa terealisasikan, jaringan dalam mengirim dan menerima informasi sangat luas, dan transaksi dan pengawasan yang sangat mudah.
Hal itu bisa dilakukan oleh para pelaku usaha dengan melakukan research di berbagai kota, provinsi, dan bahkan negara-negara di dunia. Dengan tujuan tersebut, diharapkan para pelaku usaha dapat mengembangkan produk-produknya secara lebih luas lagi dibandingkan sebelumnya dan diharapkan pula dapat menguasai pasar nasional atau bahkan internasional sehingga produk-produk yang dihasilkan tidak kalah saing dengan produk-produk lain.
Selama proses kegiatan, beberapa metode pembimbingan dan pelatihan diberikan kepada pelaku usaha dengan memberikan materi mengenai cara berbisnis online secara kreatif di masa pandemi Covid-19 tanpa harus susah payah dalam mempromosikan secara offline dengan tujuan agar usaha konveksi ini mendapat gambaran tentang pentingnya pengembangan dan pemasaran suatu produk di dunia online. Di sisi lain, tujuan pemasaran melalui platform media sosial ini juga dianggap lebih mudah dan lebih menghemat waktu. Pelatihan dan pendampingan produk ini juga dilakukan kepada pelaku usaha dalam membuat produk kreatif, inovatif, mengikuti jaman, serta dibutuhkan oleh masyarakat di masa sekarang.
Tahap selanjutnya, melakukan pelatihan dan pembimbingan kepada pelaku usaha dalam membuat suatu produk dan toko yang memiliki brand bagus dan terbaik agar dapat bersaing dengan pasar lainnya, sehingga para pelaku usaha tidak hanya mengandalkan orderan dari konsumen saja. Selain itu, pendampingan dan pembimbingan promosi atau iklan di platform media sosial (Facebook, Whatsapp, Instagram) dan Shopee.
Pada tahap ini, sebuah produk ditampilkan dengan visualisasi menarik disertai dengan ilustrasi/diskripsi suatu produk, seperti bahan baku dan harga. Semakin menarik informasi yang ditampilkan maka akan memberikan kesempatan untuk konsumen melakukan pembelian. Iklan produk disini sangat berdampak luar biasa karena sebuah iklan dikatakan efektif, apabila iklan tersebut dapat diingat oleh pembaca. Dalam periklanan, bahasa dan gambar saling terkait erat dan saling menjelaskan.