Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Pempek Sehat dan Bergizi dalam Program KULSEBA BBK 4 UNAIR Karangkuten

Diperbarui: 28 Juli 2024   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahan Pempek Kulseba : Kuliner Si Kecil Sehat dan Bahagia (Foto : M.Bintang Alif/ UNAIR) 

Mojokerto, BBK 4 UNAIR Karangkuten - Mahasiswa UNAIR mengadakan program Kulseba : Kuliner Si Kecil Sehat dan Bahagia serta demo inovasi olahan kuliner Pempek Sehat & Bergizi di Desa Karangkuten, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto (19/7/24).

Program ini digarap oleh Dhinda Adilia Zulia Rahma, mahasiswa fakultas kedokteran, dan Vadya Friska Lutfyani, mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat. Kulseba ini diinisiasi dengan tujuan untuk menambah pengetahuan para kader kesehatan Desa Karangkuten seputar kadar gizi dalam sajian makanan untuk si kecil. Tim BBK 4 UNAIR berupaya untuk melakukan penyuluhan inovasi makanan dengan gizi seimbang bagi si kecil yang dijamin dapat dengan mudah disukai. 

Sosialisasi program Kulseba di Balai Dusun Tumbuk (Foto : M.Bintang Alif/ UNAIR)

Kulseba : Kuliner Si Kecil Sehat dan Bahagia 

Rangkaian kegiatan Kulseba : Kuliner Si Kecil Sehat dan Bahagia dimulai dengan senam sehat bersama. Selanjutnya tim memberikan penyuluhan terkait gizi, isi piring dengan gizi seimbang, mikro gizi dan makro gizi, hingga inovasi pempek berbahan dasar putih telur yang sehat. Kegiatan dilanjutkan FGD bersama para kader membahas sebuah kasus balita dengan kasus gizi buruk. Lalu, diadakan pemutaran video demo masak pembuatan pempek dan pembagian tester pempek yang dibuat oleh rekan-rekan tim BBK 4 UNAIR Karangkuten. 

Sapa Kader Kesehatan Karangkuten!

Selama kegiatan berlangsung, ibu-ibu kader kesehatan sangat antusias mendengarkan penyuluhan yang disampaikan bahkan meminta rekan-rekan tim BBK 4 UNAIR untuk membagikan resep olahan pempek yang sehat dan bergizi bagi si kecil tersebut. Ibu-ibu kader kesehatan juga sangat proaktif selama berdiskusi terkait kasus balita dengan gizi buruk pada skema focus group discussion yang ada. Jawaban dan opini yang disampaikan setelah pemaparan dan penyuluhan materi juga sangat memuaskan, secara umum ibu-ibu sudah dapat memahami gejala gizi buruk dan upaya pencegahannya melalui inovasi olahan makanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline