Lihat ke Halaman Asli

Kegiatan Role Play Influencer ala GNRM UNAIR untuk Membentuk Pemahaman Siswa SMA terkait Dasar-dasar Etika Media Sosial di Kota Surabaya

Diperbarui: 22 September 2023   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesi Diskusi dalam Role Play. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)

Surabaya - Kehadiran media sosial di samping lajunya perkembangan teknologi digital menjadi salah satu fenomena yang lekat dengan generasi muda masa kini. Pasalnya, media sosial sudah menjadi teman sejati para generasi Z. Dari sinilah hadir sebuah kegiatan yang berusaha menanamkan dasar-dasar etika media sosial yakni Seminar Cakap Literasi dan Etika Digital di Komplek SMAN 1 dan SMAN 2 Surabaya (Rabu, 30/8/23). Kegiatan ini berada di lingkup Gerakan Nasional Revolusi Mental yang diinisasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Forum Rektor Indonesia.

Role Play sebagai Influencer 

Sesi Role Play. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)

Sesi praktik dalam seminar kali ini mengambil konsep yang cukup unik yakni dalam format role player menjadi seorang influencer. Permainan ini dilaksanakan secara berkelompok, 150 siswa yang hadir dibagi ke dalam 8 kelompok. Dalam role play influencer kali ini, aturan yang diterapkan yakni para peserta harus meningkatkan engagement bisa dengan berkolaborasi bersama influencer lain ataupun tidak menanggapi kasus yang ada. Mereka diberi sebuah kasus yakni cerita viral seorang anak yang membutuhkan bantuan namun ternyata dia berbohong. Keaktifan dan partisipasi siswa dari SMAN 1 Surabaya maupun SMAN 2 Surabaya tergambar dengan jelas dalam sesi praktik ini. Pada akhirnya, sesi ini menjadi pengantar tentang bagaimana seharusnya seseorang dalam bermain media sosial, isu kabar hoaks, hingga perlukah sebuah klarifikasi atas sebuah kesalahan di media sosial. 

Sesi Tanya Jawab. (Foto: Handa/GNRM UNAIR)

Tips Berinteraksi di Media Sosial

Dalam sesi pemaparan materi oleh Agastya Wardhana, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR, terdapat 3 poin kunci yang dapat diterapkan saat bermain ataupun berinteraksi di media sosial. Ketiga hal tersebut yakni the ethical and responsible, understand social media platforms, be authentic and consistent. Hal ini disampaikan dengan tujuan agar 150 siswa yang hadir dapat memahami perlunya rasa hormat atas orang lain saat berada di dunia digital. Media sosial sendiri berisi manusia dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik dalam segi demografi, geografis, dan lain sebagainya. Inilah mengapa perlu adanya kesadaran dan pemahaman terkait etika dalam bermedia sosial.

Yuk, Mulai Pahami Consent dalam Media Sosial!

Kini, saatnya seluruh pengguna teknologi digital memahami consent yang ada pada media sosial. Saat ingin menandai teman dalam sebuah postingan, hendaknya meminta izin terlebih dahulu. Sebelum mengunduh maupun mendaftar ke platform media sosial kita harus membaca dengan baik terms & conditions yang ada dan paham betul data apa saja yang bisa pihak tersebut akses. Selain itu, perlu dipahami bahwa saat menggunakan konten digital orang lain baik dalam bentuk audio, visual, maupun audio visual, perlu adanya izin secara hukum. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline