Banda Aceh - Di tengah pandemi Corona Virus Disease (COVID-19), situs jual beli properti Mitarumoh berhasil menjual 80 unit rumah. Diantaranya, 30 unit rumah subsidi dan 50 unit rumah komersil.
Mitarumoh adalah situs jual beli properti nomor 1 di Aceh yang beralamat di Jalan AMD Manunggal, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh. Mitarumoh hanya menjual unit properti yang sudah terverifikasi legalitasnya. Semua iklan yang ditayangkan oleh Mitarumoh sudah terjamin legalitasnya lengkap dan aman.
Chief Executive Officer (CEO) Mitarumoh, Raiya Arrazaq, SE, mengatakan selain penjualan rumah, Mitarumoh juga berhasil menyewakan 160 unit pintu kost dan 120 unit rumah sewa.
"Tahun 2020, kami berhasil menyewakan 120 unit rumah dan 160 unit pintu kamar kost, serta berhasil menjual 80 unit rumah," kata Razaq, Minggu, 10 Januari 2021 di Banda Aceh.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan tahun 2019, penjualan tahun 2020 mengalami penurunan sekitar 20 persen. Terlepas dari itu, situs jual beli Mitarumoh tetap eksis dan masih melakukan aktivitas penjualan dan penyewaan dengan baik.
"Meski menurun, kita masih bisa tetap eksis. Karena banyak bisnis sejenis atau bisnis yang lain, terpaksa harus berhenti dampak dari pandemi," imbuhnya.
Akun IG Mitarumoh, Istimewa
Ia menyampaikan Mitarumoh menggunakan kanal Instagram sebagai salah satu platform media untuk melakukan pemasaran. Akun Instagram mitarumohcom telah memiliki 55,4 ribu lebih pengikut.
"Untuk pengunjung di Instagram 10 ribu hingga 12 ribu. Alhamdulillah pengikut terus bertambah, kami juga terus berupaya memberikan pelayanan terbaik," tutur Razaq, pemuda sukses yang masih berusia 24 tahun.
Ilustrasi
Pria yang juga alumni Universitas Syiah Kuala (USK) itu menjelaskan setiap ada orang yang mau pasang iklan, pihak Mitarumoh bekerja sangat profesional dan akan melakukan proses yang dapat memberikan keamanan bagi pelanggan."Kita melakukan verifikasi data legalitas seperti SHM, IMB dan identitas penjualnya. Demi menjaga kemanan bagi calon pembeli," ujar Razaq.
Kini, lanjutnya, Mitarumoh sudah berjalan selama tiga tahun dan merubah pola penjualan properti di Aceh. Dari sistem konvensional yang lemah dari keamanan kepada sistem transaksi yang lebih modern dan aman.