Pemuda merupakan satu aset dalam sebuah masyarakat dan negara. Sebagai sosok pemuda Indonesia masa kini sangat perlu membekali diri secara cukup untuk tampil menjadi generasi yang berkomitmen kepada rakyat, bangsa dan negara dan menjadi generasi yang berkompeten.
Generasi muda seringkali terlibat dalam aktivitas dan perilaku negatif, seperti tawuran, obat terlarang, pergaulan bebas, kriminal, kebut-kebutan, hura-hura. Jika kondisi-kondisi ini terus menerus terjadi menjadi kebiasaan selanjutnya akan menjadi karakter.
Saat ini para pelajar sudah mulai meninggalkan akar budaya kita, seperti giat beribadah, gotong-royong, saling membantu, dan sikap lainnya seperti jujur dan bertanggung jawab.
Sekarang pula peserta didik menggunakan teknologi sebagai permainan bukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan, ketika belajar disekolah kurang berminat pada pelajaran apa saja, hingga disekolah dapat terganggu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan mempunyai beberapa nilai yang sangat tinggi, seharusnya mempunyai karakter Religius. Karakter religius dalam membentuk akhlakul karimah yang melahirkan generasi penerus yang dapat berhubungan baik dengan manusia. Karakter ini juga melahirkan sifat jujur, tabligh, cerdas, dan amanah.
Dengan demikian, jelaslah bahwa eksistensi pemuda tidak hadir pada ruang kosong, para pemuda menjadi pelanjut sejarah bangsa yang makin maju dan bermartabat dalam menuju Indonesia yang semakin aman dan damai, adil, dan demokratis, serta sejahtera.
Mudah-mudahan pendidikan sekarang membawa kesejukkan kita semua dalam menghadapi era globalisasi dan informasi yang begitu pesat ini dengan penuh kesabaran dan harapan yang di cita-citakan, demi membangun bangsa dan negara kearah prospeks masa depan dalam karakter religius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H