Lihat ke Halaman Asli

kamara ahmad

Guru Pendidikan Agama Islam

Menelusuri Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 27 Agustus 2022   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamara/dokpri

Menelusuri Kurikulum Merdeka, Oleh Ahmad Kamara, S.Ag (Guru SMP Negeri 3 Kusan Hilir)

Sebuah ungkapan dalam bahasa arab dari Sahabat Nabi, Ali bin Thalib ; Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.

Kemajuan pengetahuan dalam perkembangan zaman merubah pola pikir untuk beradaptasi mendidik anak. Karena ilmu bersifat dinamis sehingga kurikulum menyesuaikan juga dengan kondisi sekarang. 

Kurikulum merdeka mampukah menjawab permasalahan zaman yang diharapkan masyarakat. Yang diharapkan Pemerintah mengatasi semua permasalahan yang dihadapi pendidikan sekarang. Siapa yang berjuang untuk memberikan teladan hingga jadi panutan pelajar. Mari kita sama-sama menelusuri pengembangan kurikulum merdeka.

Kurikulum merdeka masih dalam proses penyampaian kepada sekolah yang menerapkannya dan sekolah berusaha untuk mengenal materi tentang Capaian Pembelajaran (CP), menganalisis CP menjadi Tujuan Pembelajaran (TP), menyusun TP-TP menjadi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan menyusun Modul Ajar serta bagaimana menyusun Model Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum merdeka dengan pilihan yaitu mandiri belajar, mandiri berbagi, dan mandiri berubah.

Bagi sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka dengan segera untuk mempelajari dan menerapkannya mulai tahun ini, diharapkan tahun depan dapat berbagi dengan sekolah lain yang akan menerapkan kurikulum merdeka. 

Semua kita punya harapan. Harapan kita sekarang, bagaimana kita bisa berbuat untuk siswa dalam meningkatkan belajar yang baik, yang kreatif dan yang inovatif, haruskah kita membangun harapan dalam kurikulum merdeka.

Harapan seperti Ibarat pohon pisang yang tak mau mati sebelum berbuah, karena ingin agar kehadirannya memberi manfaat sebelum saat terakhirnya tiba. Sebelum saat terakhirnya tiba, ia telah menyiapkan tunas-tunas sebagai generasi penerusnya.

Kurikulum merdeka kita anggap sebagai ujian, kita lagi diuji. Di balik ujian pasti ada hikmahnya yang membuat kita semakin bersyukur dengan adanya kurikulum merdeka. Semua itu kita kerjakan dengan perasaan dan penuh keikhlasan.

Perjuangan seorang guru sungguh luar biasa. Meski sekolah berada di pedesaan, tak lantas kami bersantai-santai tanpa perjuangan. Membangun masa depan bangsa melalui pendidikan bagi peserta didik terus dilakukan. Tak peduli rasa lelah, mereka tunjukkan kecintaan pada profesi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline