Lihat ke Halaman Asli

health.kompas.com Harus Lebih Ber-Pancasila

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tulisan ini hanya opini untuk menanggapi salah satu tulisan di health.kompas.com 26/9/2011. Saya meyakini bahwa kunci kemajuan Indonesia ada pada cara pandang kita dalam mencapainya. Dan cara pandang seperti ini bisa bertolak belakang, cara pandang yang merusak moral bangsa. Berikut cuplikan artikel yang dimuat:

Pengetahuan orang-orang muda mengenai metode kontrasepsi dan hubungan seks yang aman dinilai rendah. Kondisi tersebut memicu tingginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan.

Dalam survei internasional yang dilakukan oleh Bayer Healthcare Pharmaceutical terhadap 6.000 remaja di 26 negara, terungkap peningkatan jumlah remaja yang melakukan seks tidak aman. Di Perancis angkanya mencapai 111 persen remaja, 39 persen di Amerika Serikat, dan 19 persen di Inggris.”

Mungkin saya sebagai calon biologist senang melihat hasil survei ini. Hasil survei ini mungkin bisa menjadi pembelajaran yang baik dan data yang akurat untuk penelitian. Dan tentunya sangatlah bermanfaat, jika ada rekomendasi konkret bagaimana kita bertindak agar angka tersebut bisa turun. Tulisan selanjutnya:

“Dari survei itu terungkap seperti responden di Mesir percaya mandi setelah berhubungan seks akan mencegah kehamilan dan seperempat responden di Thailand dan India mengatakan penetrasi yang dilakukan di masa menstruasi merupakan cara yang efektif mencegah kehamilan.

"Di mana pun negara Andatinggal, hambatan informasi menjadi penyebab para remaja ini menerima informasi yang salah mengenai seks dan kontrasepsi," kata Denise Keller, salah satu peneliti saat menyampaikan laporannya yang bertajuk The "Clueless or Clued Up: Your Right to be informed about contraception".

Ia menambahkan, informasi yang akurat dan tepat mengenai kontrasepsi akan membantu para remaja membuat pilihan yang tepat yang berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan mereka.”

Saya menjadi bingung saat membaca bagian di atas. Kenapa pada saat informasi mengenai alat kontrasepsi akan membantu remaja dalam membuat pilihan yang tepat yang berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan mereka? Ada semacam keanehan, ada kerancuan tentang status seks bebas. Kelihatannya media harus meninjau ulang, karena masyarakat Indonesia mana yang membolehkan seks bebas. Mari kita lihat tujuan pengaturan pornografi dalam UU APP pasal 3, a. mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika, berkepribadian luhur, menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan; b. memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak masyarakat. Dari dasar ini saja, kita harusnya bisa menilai mana media yang layak konsumsi masyarakat Indonesia mana yang tidak. Karena pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak juga menjadi urusan negara. Kalau media tidak bisa, silahkan berurusan dengan negara.

“Tingginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan di kalangan remaja menjadi isu global yang menjadi tema kampanye Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2011. Hubungan seks yang tidak aman pada remaja juga menjadi peringatan pada pentingnya kualitas edukasi seks bagi remaja.”

Di Eropa, hanya separuh dari responden yang mendapatkan informasi pendidikan seks dari sekolah, sementara itu di Amerika Latin, Asia Pasifik dan Amerika Serikat, hanya tiga perempat responden yang mendapatkan edukasi seks di sekolahnya.

Mayoritas responden juga mengakui mereka merasa malu untuk bertanya mengenai kontrasepsi pada petugas kesehatan.

"Para remaja tidak punya informasi yang akurat mengenai kesehatan seksual, tidak merasa mampu untuk memperoleh informasi itu dan mereka tidak punya kemampuan negosiasi untuk menggunakan kontrasepsi dengan pasangannya demi mencegah kehamilan atau penyakit infeksi seksual," katanya.”

Oke, edukasi seks penting. Oke, Amerika Latin, Asia Pasifik, dan Amerika Serikat sudah tiga perempat responden mendapatkan pendidikan seks. Oke, para remaja (Eropa) butuh informasi tetang kontrasepsi agar tidak hamil. Tapi please deh…..ini Indonesia, bangsa kita semua. Jangan sekali-kali menyamakan kita dengan mereka, jelas dasar negara kita sudah berbeda, Pancasila. Pernahkanh berfikir apa yang terjadi saat anak-anak ABG membaca berita ini? Mereka akan berkesimpulan, “Oh….ternyata musti pake kontrasepsi sebelum melakukan hubungan seksual biar tidak hamil”. Tapi apakah ada yang berfikir, “Harga diri dan kehormatan adalah mahkota termahal, jadi mau hamil atau gak, ya jangan berhungan seksual sebelum nikah”.

Ayo lah kawan, saya tahu Bangsa ini sedang sakit, jangan kita perparah dengan hal-hal macam ini. Anak-anak muda adalah penerus kita. Mereka adalah pewaris resmi Indonesia. Mari kita jaga dengan media yang edukatif dan optimis pada masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline