Lihat ke Halaman Asli

Mafia Sawit

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tak ku kira tak kusangka, dunia dibalik layar pun ternyata bisa keluar dan berada di depan layar. Teringat film-film bollywood, nama tokoh maupun alur ceritanya bisa ditebak-itu dulu. Ingat tokoh Raj? Vijay? Itu tokoh favorit sehabis sekolah berseragam merah putih, sambil makan siang dengan celana pendek merah berikat pinggang. Tokoh pria protagonis, gagah, dan tampan. Tokoh yang lebih bisa dijadikan panutan dari pada tokoh sinetron-itu sekarang. Walaupun mereka terkadang menari dan menyanyi untuk sang pujaan hati. Tapi bahasan kita bukan tentang Raj atau pun Vijay kali ini. Ingat nama tokoh antagonis siapa? Pria berkumis, berparas harimau, ketawa lepas, kejam, melakukan apapun untuk mendapatkan keinginannya. Biasanya dia seorang tuan tanah atau pejabat pemerintah. Dialah Tuan Takur. Dialah karakter yang paling dibenci dan bahaya jika dijadikan suriteladan. Anehnya kekasih  Raj atau Vijay adalah putri Tuan Takur, sungguh kasian pahlawan kita. Bagusnya, Tuan Takur selalu kalah, sehingga penonton selalu berfikir positif kalau kebenaranlah yang selalu menang. Baik Raj, Vijay, atau pun Tuan Takur semuanya bisa menjadi sumber inspirasi. Dan mungin orang yang saya ceritakan ini terinspirasi dari salah satu tokoh tadi. Kenyataan yang membuat dahi berkerut dan bertanya-tanya “Kok bisa ya?”. Pernah berfikir Indonesia tidak maju gara-gara siapa? Pernah menemukan fakta lapangan kebangkrutan negara ini ulah siapa? Atau malah ikut berkontribusi? Dan sayangnya kita semualah aktor dan aktris yang membuat happy ending negara kita tidak nongol-mungkin belum. Dan orang ini kelihatannya berperan cukup benyak. Bagaimana mau maju kalau masih ada tokoh Tuan Takur? Oknum-oknum penguasa, baik pemerintahan maupun non-pemerintahan yang semena-mena mewujudkan mimpi indahnya. Di sebuah pulau dengan potensi alam yang dahsyat. Mau lempar batu sembunyi tangan, mau lempar batang sembunyi tangan semua bisa menghasilkan berkah bagi keseimbangan alam-asal jangan kena orang. Pulau nan subur ini masih milik kita, sepetak taman surga kalau kata Bimbo, pulau dengan potensi luar biasa. Ada seorang Tuan tanah yang berangkat dari mimpi besar. Puluhan ribu hektar luasnya. Ribuan karyawannya. Masih milik swasta dengan saham asing. Dan ditanami sawit. Sikap tuan tanah nampak seperti bos-bos pada umumnya, selalu rajin mengontrol pekerjaan karyawan. Bahkan sering dadakan, yang justru membuat karyawannya selalu prima setiap saat. UMR(Upah Minumum Rata-rata) yang diberikannya pun lebih tinggi dari UMR di pulau Jawa. Bonus besar bisa diberikannya dengan legowo bagi mereka yang bekerja dengan baik. Libur kerja sampai seminggu pun pernah diberikannya kepada karyawan satu afdeling dengan produksi yield rangking satu. Bahkan pengakuan dari salah satu mantan karyawannya, beliau memiliki kepribadian yang baik. Sifat kedermawannya tercermin dari hajatan yang sering dilakukannya rutin tiap dua tahun sekali. Yakni ulang tahun. Mungkin beliau lahir tanggal 29 Februari. Sekali ulang tahun beliau bisa mengeluarkan kocek sampai 7 miliar rupiah besarnya. Huwow. Hukum alam tidak pernah berubah bagi manusia biasa. Mimpi dan ambisinya dibawa sejak menjadi salah satu karyawan ilegal logging. Pekerjaan kasar yang menempanya menjadi pekerja keras lagi ulet. Mungkin patut dijadikan sebagai salah satu kontestan iklan Rokok Sejati. Putra daerah yang membanggakan. Karena sekarang dia bisa mencapai puncak prestasi di kotanya. Tahukah apa rahasianya? Istilah ini mungkin tidak pantas, premanisme. Sistem ini dipakainya untuk mewujudkan mimpi besarnya. Seperti politik Amerika Carrot and Stick. Jika kau baik akan diberikan upah yang layak, tapi jika kau salah pukulan yang akan kau terima. Pernah suatu ketika salah satu karyawannya menggelapkan uang proyek pengerjaan pet untuk kebun sawit senilai 100 juta. Ternyata 40% dana proyek masuk kantong si karyawan sendiri. Apesnya hal ini tercium oleh tuan tanah, si srigala berbulu domba. Karyawan tersebut tidak dipecat atau diselesaikan secara hukum. Tapi ternyata tuan tanah ini mempunyai cara sendiri. Tiga perempat dari kediamannya (3 ha) berupa jeruji sel-100% dari besi-yang terhubung dengan PLN. Tuan tanah memenjarakan karyawannya di rumahnya sendiri. Praktek seperti ini mungkin sudah berjalan belasan tahun tanpa ada tindakan dari pemerintah setempat atau dari aparat penegak hukum. Bagai macan ompong dibalik lencana kehormatan. Mereka telah tergadaikan dengan minyak goreng. Naas kali karyawan tadi, mungkin aliran listrik sudah bersahabat dengan raganya. Tubuhnya menjadi kurus kering. Bahkan kulitnya hitam, mungkin karena terbakar. Gak terpikir lagi bagaimana nasib anak istrinya. Hati siapa yang tidak miris? Ternyata ada mafia besar di sekitar kita. Dia yang bermimpi besar tapi merusak tatanan. Gelombang alfa otak ini melamun, Berharap lebih banyak anak berseragam merah putih yang terinspirasi Raj atau terobsesi Vijay. Anak SD yang mempunyai mimpi besar dan indah lagi membawa berkah bagi seluruh alam. ------------------------- legowo- senang hati afdeling-satuan perumahan yang mengurus 30 blok (30x30ha) kebun, dihuni kurang lebih 150 orang yield-hasil tonase tandan segar sawit pet-jalan diantara dua pohon sawit ber fungsi untuk berjalan, pendistribusian pupuk, maupun hasil panen ini nyata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline