Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali adalah salah satu karya klasik dalam literatur Islam yang sangat terkenal dan dihormati. Kitab ini terdiri dari empat bagian utama yang mencakup berbagai aspek kehidupan spiritual dan praktis dalam Islam. Salah satu bagian penting dalam kitab ini adalah Kitab Mahabbah (Kitab Cinta Kasih), yang membahas cinta kasih, kerinduan, ketenangan hati, dan kerelaan. Berikut adalah pandangan Al-Ghazali mengenai topik-topik tersebut dalam kitab Ihya Ulumuddin:
1. Cinta Kasih (Mahabbah)
Dalam pandangan Al-Ghazali, cinta kepada Allah adalah puncak dari perjalanan spiritual seorang Muslim. Cinta kasih ini adalah motivasi utama yang mendorong seseorang untuk taat kepada Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Al-Ghazali menjelaskan bahwa cinta kepada Allah bisa dicapai melalui beberapa langkah:
- Ma'rifah (Pengetahuan tentang Allah): Mengenal Allah melalui sifat-sifat-Nya yang mulia dan ciptaan-Nya yang menakjubkan.
- Dzikir (Mengingat Allah): Terus-menerus mengingat Allah dalam hati dan lisan, sehingga cinta kepada-Nya semakin mendalam.
- Ibadah (Penghambaan kepada Allah): Melakukan berbagai bentuk ibadah dengan khusyuk dan ikhlas sebagai bentuk ekspresi cinta kepada Allah.
" ."
"Barangsiapa yang mencintai Allah, maka dia akan mencintai segala sesuatu yang mendekatkannya kepada Allah dan menjauhi segala sesuatu yang menjauhkannya dari Allah."
2. Kerinduan (Syauq)
Al-Ghazali menjelaskan bahwa kerinduan adalah perasaan yang muncul dari cinta yang mendalam. Kerinduan kepada Allah adalah tanda kebersihan hati dan keinginan yang tulus untuk dekat dengan-Nya. Seorang yang merindukan Allah akan selalu merasa gelisah apabila jauh dari-Nya dan merasa tenang hanya ketika dekat dengan-Nya.
" . "
"Kerinduan kepada Allah adalah tanda kebersihan hati. Orang yang merindukan Allah akan merasa gelisah apabila jauh dari-Nya dan merasa tenang hanya ketika dekat dengan-Nya."
3. Ketenangan Hati (Uns)