Pendiri Madzhab Zaidiyyah
Pendiri madzhab ini adalah Zaid bin Ali bin Zain al Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Tholib, lahir pada tahun 80 Hijriyah namu dalam riwayat lain dikatakan beliau lahir pada tahun 75 Hijriyah di kalangan syi'ah. Beliau dikenal sebagai seorang yang sangat kuat kepribadiannya, memiliki sifat adil, luas akan ilmu dan wawasannya. Beliau sendiri banyak belajar dari ayahnya yang bernama ali bin zainal abidin sehingga beliau tumbuh menjadi dewasa dalam kesholihan, maka dari itu tak mengherankan jika ada banyak orang (kelompok syi'ah) yang belajar kepadanya, mengumpulkan hukum-hukum fiqih dalam madzhabnya serta mengambil banyak sekali riwayat hadist darinya dan dari ayahnya. Namun mereka (kelompok syiah) tidak pernah men-tsiqohkan selain dari pada zaid bin ali, kecuali beberapa saja yang mereka anggap sebagai imam mereka. Bahkan mereka tidak mengambil hadist dari Ali bin Abi Tholib sekalipun hadist tersebut dari abu bakar ataupun sahabat yang lainnya. Mereka membatasi label tsiqoh kepada zaid dan ayahnya juga kepada kakek-kakeknya sampai kepada kakeknya ali ataupun dari kalangan alhul bait rodliyallohu anhu.
Di era ini para pengikut madzhab zaidiyyah banyak tersebar di sekitar negara iraq, asia timur, jazirah arab dan yang paling banyak adalah di negara yaman. Mahsyur bahwa madzhab zaidiyyah ini hampir sama dengan kaum mu'tazilah dalam urusan ushuluddin dengan madzhab Hanafiyah dalam urusan fiqih.
Diperkirakan bahwa madzhab Zaidiyyah ini adalah salah satu sempalan kelompok dari sekte Syi'ah ini adalah yang paling dekat dengan madzhab-madzhab islamiyah yang ada, karena adanya ikhitilaf diantara madzhab zaidiyyah dengan ahlul sunnah terutama dalam urusan fiqih tidaklah terdapat kecuali hanya sedikit saja dan diantara perbedaan tersebut adalah:
1. Mereka tidak memperbolehkan al mashu'alal huffain
2. Mereka mengharamkan menikah dengan wanita-wanita ahlul kitab
3. Mereka mengharamkan hewan sembelihan dari selain orang muslim
Wafatnya Zaid bin Ali bin Zain Al 'Abidin
Zaid bin Ali wafat dalam keadaan terbunuh karena beliau adalah seorang yang mempunyai kehendak untuk supaya kembalinya kekhilafahan dari tangan bani umayyah, maka dia pun keluar dari bawah kepemimpinan Hisyam bin Abdul Malik, juga mengajak kepada orang-orang untuk mendukung upayanya tersebut. Setelah ada banyak dukungan yang beliau terima, beliau pun berhadapan dengan Yusuf bin Umar Ats Tsaqofi (gubernur iraq pada masa kekholifahan Hisyam). pada saat itu dua kubu tersebut bertemu dan berperang dahsyat, sehingga dari dampak perang itu sebagian kecil pendukung dari zaid berpisah, dan hanya tersisa sebagian kecil saja yang kemudian masih tetap bertahan bersamanya sampai pada akhirnya zaid pun terbunuh dalam pertempuran tepatnya pada tahun 122 hijriyah, bahkan dalam keterangan lain disebutkan bahwa Zaid bin Ali sampai disalib kemudian dibakar oleh pasukan Yusuf Ats Tsaqofi kemudian kepalanya dikirim kepada Hisyam Bin Abdul Malik.
Ulama-ulama madzhab zaidiyyah
Berikut adalah ulama-ulama pembesar madzhab zaidiyyah yang banyak dikenal, diantaranya: