Lihat ke Halaman Asli

Luthfi Kamaliyah Putri

Mahasiswi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Penipuan dengan Modus Palsu Menemukan Dompet Hilang, Waspada!

Diperbarui: 21 April 2024   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Penipuan dengan Modus Palsu Menemukan Dompet Hilang, Waspada!

Oleh: Luthfi Kamaliyah Putri

21 April 2024

Penipuan dengan modus palsu menemukan dompet hilang semakin marak terjadi belakangan ini. Para pelaku tidak segan memanfaatkan keadaan atau kebaikan hati orang-orang yang menemukan dan  ingin membantu mencari pemilik dompet yang hilang. 

Modus yang digunakan pun cukup rapi, dengan mengaku menemukan dompet dan mencari tahu kontak korban mulai dari media sosialnya bahkan sampai dapat menemukan nomor perangkat desa rumah korban, namun tujuan sebenarnya adalah untuk meminta dompet korban tersebut dikirimkan melalui jasa kurir paket dan pada akhirnya korban membayar ongkir melalui transfer  kepada penipu. 

Keadaan seperti ini akan menyakinkan korban karena nomor resi valid dan bisa terlacak di web pengiriman ekspedisi. Penipu biasanya menggunakan sistem COD Ongkir dan Barang, lalu pada kenyataannya paket tersebut tidak akan pernah sampai karena penipu tidak mengisi alamat/identitas pribadi secara valid yang akan mempengaruhi gagal pick up dari kurir ekspedisi, Tentunya hal ini akan merugikan korban.

Menurut beberapa korban yang telah menjadi sasaran modus penipuan ini, para pelaku seringkali mengunduh foto dompet dan kartu identitas yang tersebar di media sosial. Mereka kemudian menghubungi korban dengan mengaku sebagai orang yang menemukan dompet tersebut.

Modus ini berhasil dilakukan karena banyaknya orang yang membagikan informasi tentang dompet yang hilang di platform media sosial, termasuk foto-foto yang menampilkan isi dompet seperti kartu identitas.

Salah satu korban, yang enggan disebutkan namanya, menceritakan pengalamannya, "Saya terkejut ketika seseorang menghubungi saya dan mengaku telah menemukan dompet saya. Mereka memberikan rincian yang cukup akurat tentang dompet saya, jadi saya percaya. Penipu meminta  untuk dia mengirimkan dompet tersebut melalui jasa kurir dan meminta saya untuk membayar biaya pengiriman dengan alasan paket tersebut bersifat dokumentasi penting dan tidak bisa dilakukan dengan metode COD. Setelah sudah melakukan transfer tidak lama kemudian banyak nomor dan pengguna media sosial tidak dikenal yang menghubungi saya mengaku-ngaku menemukan dompet. Hal tersebut cukup membingungkan dan saya berusaha menyakinkan diri pada orang pertama yang menghubungi dan sudah mengirimkan paket dengan nomor resi yang valid tersebut. Namun alih-alih sampai justru paket tersebut tak kunjung datang karena selalu gagal pick up, kemudian  dilihat dari data web agen ekspedisi tersebut itu  bahwa paket menggunakan sistem COD dan identitas pengirim tidak sesuai/valid yang mengakibatkan paket gagal pick up."
 
Dalam wawancara dengan salah satu mahasiswa yang sempat berinteraksi dengan pelaku melalui telepon, Muzakky Ubaidillah, menyatakan bahwa modus penipuan ini meresahkan. "Pelaku kejahatan semakin pintar untuk mengelabui korban juga dalam memanfaatkan informasi yang tersebar di media sosial. Oleh karena itu, penting untuk lebih berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi di platform-platform online ," ungkap Muzakky.

Selain itu, Bripda Rizky Baehaqqi selaku anggota kepolisian daerah juga memberikan peringatan serupa kepada masyarakat."Kami mendapat laporan tentang penipuan semacam ini dan kami sedang menyelidiki kasus-kasus yang terjadi. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak tergesa-gesa dalam memberikan informasi pribadi atau mengirimkan barang berharga kepada orang yang tidak dikenal secara langsung," Ungkap Bripda Rizky.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline