Kesehatan mental adalah salah satu aspek kesehatan yang sering terlupakan, tetapi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Sama seperti kesehatan fisik, kesehatan mental juga memengaruhi bagaimana kita berfungsi sehari-hari, berinteraksi dengan orang lain, dan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Saat ini, dengan semakin kompleksnya dunia modern, perhatian terhadap kesehatan mental semakin mendesak. Dalam artikel ini akan mengulas pentingnya menjaga kesehatan mental dan pengaruh kesibukan mahasiswa pada kesehatan mental beserta solusi untuk mahasiswa menghadapi kesibukan.
Kesehatan mental adalah fondasi dari kesejahteraan pribadi dan kebahagiaan. Tanpa kesehatan mental yang baik, segala prestasi dan pencapaian lainnya dapat kehilangan makna. Alasan mengapa kesehatan mental sangat penting adalah kesehatan mental mempengaruhi kesehatan fisik, kesehatan mental yang baik juga dapat meningkatkan kemampuan kita untuk berinteraksi dengan orang lain, kinerja yang lebih baik. Kesehatan mental khususnya pada mahasiswa memiliki beberapa faktor salah satunya yaitu kesibukan mahasiswa itu sendiri.
Dampak negatif kesibukan mahasiswa sendiri sangat banyak. Salah satu dampak utama dari kesibukanmahasiswa adalah stres akademik. Stres ini dapat mengakibatkan kecemasan yang tinggi, kurang tidur, serta perasaan tidak mampu mengatasi tugas-tugas yang harus dikerjakan. Selain stres akademik, mahasiswa juga seringkali mengalami kecemasan sosial. Mereka mungkin merasa tertekan oleh tekanan untuk bersosialisasi, membangun hubungan, dan tampil di depan umum. Kecemasan sosial ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Kesibukan yang tinggi juga dapat menyebabkan mahasiswa menjadi terlalu sibuk untuk bersosialisasi dengan teman-teman dan keluarga. Isolasi sosial ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan depresi. Kesibukan yang berlebihan juga seringkali mengganggu pola tidur mahasiswa.
Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat menyebabkan gangguan mood, kelelahan, dan penurunan kinerja akademik. Solusi agar tidak terkena beberapa dampak tersebut dapat diterapkan beberapa hal seperti manajemen waktu yang efektif, mahasiswa perlu mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang baik. Solusi yang lain yaitu dukungan sosial, penting untuk mencari dukungan dari teman-teman, keluarga, atau konselor universitas.
Berolahraga secara teratur juga dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan energi, dan memperbaiki kesehatan mental. Mahasiswa juga dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mengurangi stres dan meningkatkan perasaan kesejahteraan. Mahasiswa perlu mengatur target akademik dan pribadi yang realistis. Terlalu banyak beban atau ekspektasi yang tinggi dapat menyebabkan stres yang tidak perlu. Memahami diri sendiri dan tanda-tanda stres adalah langkah penting.
Dengan mengenali gejala stres, mahasiswa dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasinya. Jika stres atau masalah kesehatan mental menjadi terlalu berat, mahasiswa sebaiknya tidak ragu untuk mencari bantuan profesional seperti konseling atau terapi psikologis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H