Lihat ke Halaman Asli

Kalung Pendant LSW MCI

Fakta Pendant Aura MCI Bohong

Semua Wajib Tahu Klarifikasi Jenis Bahan Kalung Bio Pendant Aura LSW MCI Bohong

Diperbarui: 27 Februari 2021   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlu diketahui, menggumpalnya darah normal terjadi ketika tubuh mengalami luka. Setelah penyembuhan luka selesai, gumpalan darah yang terbentuk ini akan hilang. Namun, pada kondisi darah kental, gumpalan darah ini dapat terjadi meskipun tubuh sedang tidak mengalami luka. Nah, penggumpalan darah yang tidak normal dapat menghambat aliran darah dan mengganggu berbagai fungsi organ tubuh.

Gumpalan kolesterol di pembuluh darah akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah menjadi salah satu penyebab darah kental sehingga rentan terjadinya gumpalan darah.

Mengingat banyaknya gangguan yang dapat terjadi akibat darah kental, alangkah baiknya jika kita melakukan pencegahan sejak dini. Beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mencegah darah kental menggumpal, yaitu: hindari duduk dalam jangka waktu lama, minum air putih yang cukup, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat, menurunkan berat badan yang berlebih, berolahraga secara teratur, menghindari asap rokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, dan rutin memeriksakan kesehatan ke dokter.

Ada juga cara lainnya, dengan bantuan penggunaan kalung kesehatan, seperti Pendant Heart dari MCI. Beberapa pengguna merasakan, dengan mengimbangi pola hidup sehat, hal ini dapat membantu mengurangi perlengketan darah karena kolesterol dan lemak.

Bio Pendant Carbon MCI Bohong | Biopendant MCI Bohong | Fungsi Pendant MCI Bohong | Gelang Pendant MCI Bohong | Gelang Pendant MCI Terbaru Bohong | Ion Pendant MCI Bohong | Kalung Kesehatan Pendant MCI Bohong | Kalung MCI Pendant Series Bohong | Kalung Pendant MCI Bohong | Kalung Pendant MCI Gold Bohong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline