Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan yang dihuni hingga ribuan orang. Tingginya aktivitas di Lembaga Pemasyarakatan menghasilkan masalah limbah sampah yang dapat mencapai 1 ton perharinya.
Jenis sampah itu sendiri terbagi atas dua kelompok, sampah organik dan sampah anorganik. Sistem pengelolaan sampah di Lapas Nunukan saat ini merupakan kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nunukan yakni dengan membuat Bank Sampah Lanuka.
Dalam rangka edukasi pemahaman dan sarana informasi bagi masyarakat, RRI Kab. Nunukan mengadakan dialog Interaktif Luar Studio yang dilaksanakan di SAE Lanuka dengan judul "Strategi Penanganan Sampah di Lapas Nunukan", Jum'at (07/06).
"Fungsi dari Lapas sebagai Pembinaan bagi warga binaan dengan komitmen "pemasyarakatan pasti berdampak" bagi masyarakat namun dengan keterbatasan ilmu dan peralatan kami membutuhkan dukungan dari pemerintah salah satunya melalui DLH sebagai bagian pembinaan untuk menciptakan manusia yang akan berdampak bagi masyarakat sekitar. Kami akan menerima sampah plastik yang tidak bisa diolah untuk diolah di lapas Nunukan menjadi paving blok yang sdh kami laksanakan untuk mengurangi sampah plastik yang ada di kabupaten Nunukan dan berkontribusi langsung bagi masyarakat." Ucap Kalapas Nunukan Puang Dirham.
Kepala Dinas DLH nunukan dr. Meinstar Tololiu mengapresiasi Lapas Nunukan karena mengikuti program pengurangan sampah dengan cara diolah dan tidak sepenuhnya dibuang ke TPA"Kami akan terus melaksanakan monitoring dan pembinaan bagi Lapas Nunukan untuk mengoptimalkan pengolahan dan pemanfaatan sampah yang ada di lapas Nunukan. Kami siap membantu apapun sesuai dengan tugas pokok kami. Kami berharap bagi Lapas Nunukan sebagai lembaga lembinaan yg ada dapat menghasilkan SDM yang berminat mengelola sampah bahkan menjadi pengusaha karena mengelola sampah dapat menghasilkan nilai ekonomis" Ucap dr M. Tololiu
Sementara itu Kepala Bidang Persampahan Irfan Ahmad mengungkapkan bahwa mengelola sampah di Kabupaten Nunukan cukup sulit karena keterbatasan SDM dan biaya.
"Harapan kami Lapas Nunukan akan bisa zero sampah dengan cara memaksimalkan bank sampah yang ada di lapas Nunukan dan dapat berkontribusi untuk dapat menjadi tempat pengolahan sampah di Kabupaten Nunukan" ucap Irfan
Dialog Interaktif Luar Studio RRI Nunukan sendiri dilaksanakan setiap bulan dan pada kesempatan kali ini dilaksanakan di SAE Lanuka dengan dipandu host Ilham dan Salma dengan Narasumber dari 2 Pihak yaitu Lapas Nunukan dan DLH Kab. Nunukan.
Kegiatan diikuti oleh audiens dari jajaran Lapas Nunukan dan dihadiri secara langsung oleh Kepala RRI ibu Dewi Wahyuni. Dialog Interaktif ditayangkan secara live melalui platform Digital RRI Kab. Nunukan.
Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar dan diakhiri dengan foto bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H