Lihat ke Halaman Asli

MFikri Haikal

Mahasiswa

Mengkaji Beberapa Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Banjir di Kota Samarinda

Diperbarui: 31 Desember 2023   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

MENGKAJI BEBERAPA FAKTOR -- FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA BANJIR DI KOTA SAMARINDA  

Diajukan untuk memenuhi tugas UAS Pengantar Ilmu Lingkungan yang diampu oleh dosen: Ir. Hendra Santoso, S. T.,M. Ling 

Disusun Oleh Kelompok 10 : 1. Adhe Satryo Baratha Yuda ( 2211102432016 ) 2. Gusti Pradana ( 2211102432030 ) 3. Muhammad Fikri Haikal ( 2211102432081 ) 

ABSTRAK

Artikel ini menjelaskan penyebab umum banjir di Kota Samarinda, Indonesia. Kota ini menghadapi tantangan serius dengan banjir berulang yang berdampak negatif terhadap warga dan lingkungan sekitarnya. Artikel ini bertujuan untuk lebih memahami situasi banjir yang berulang di Kota Samarinda melalui analisis secara detail mengenai faktor-faktor penyebab banjir. Artikel kami berupaya menyoroti pentingnya upaya perlindungan lingkungan, pengelolaan sampah yang efisien, perencanaan kota yang terencana, dan perbaikan sistem drainase yang baik untuk mengurangi risiko banjir di kota Samarinda. Artikel ini Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan secara efektif mengatasi penyebab utama banjir serta membantu mengatasi permasalahan banjir.

PENDAHULUAN

Banjir adalah suatu bencana yang mengganggu kehidupan manusia berupa genangan air dari yang terkecil sampai yang terbesar, dan bukan disebabkan oleh aliran sungai, melainkan oleh manusia dan faktor alam atau aliran air yang tinggi sehingga menyebabkan terjadinya banjir air. Di daerah yang lebih dalam airnya meluap. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),  Banjir merupakan fenomena terendamnya wilayah daratan (biasanya kering) akibat bertambahnya jumlah air. Definisi keduanya dalam kamus, banjir adalah air yang deras, kadang meluap. Banjir yang pada hakikatnya merupakan fenomena alam, dapat menjadi bencana bagi manusia jika prosesnya berdampak pada manusia dan mengakibatkan hilangnya nyawa dan materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi di situ. Banjir berdampak pada masyarakat yang tinggal di daerah yang merupakan dataran banjir alami. Dengan kata lain, banjir itu tidak datang, melainkan manusia yang membawanya. 

Samarinda, ibu kota provinsi Kalimantan Timur, adalah salah satu kota dengan pertumbuhan dan perkembangan tercepat di Indonesia. Perkembangan kota ini dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan perkotaan. Oleh karena itu, kepadatan di perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan di perdesaan karena tingkat aktivitas penduduk perkotaan cenderung lebih tinggi. 

Aktivitas penyebab banjir di kota Samarinda antara lain aktivitas pembangunan perumahan dan masyarakat yang acuh terhadap lingkungan. Permasalahan kebencanaan di Indonesia khususnya di kota Samarinda menjadi perhatian yang sangat besar seiring dengan lumpuhnya aktivitas kota Samarinda akibat bencana banjir. Peristiwa banjir yang melanda Samarinda terjadi setiap tahunnya. Hujan deras menyebabkan banjir, dan sungai yang menjadi reservoir air utama Samarinda meluap ketika volume air melebihi kapasitasnya. Banjir mempunyai banyak dampak negatif terhadap masyarakat dan tidak hanya menimbulkan kerugian materi seperti uang, bangunan, dan harta benda lainnya, namun juga hilangnya nyawa manusia.


PEMBAHASAN

1. Faktor yang menyebabkan banjir di kota ini, antara lain: 

  • sistem drainase yang tidak memadai. Banyak saluran air yang tersumbat oleh bangunan dan sampah, sehingga air tidak mengalir lancar dan menimbulkan genangan air.
  • Eksploitasi hutan kota secara berlebihan. Hutan kota menyerap air hujan dan berperan dalam mengatur iklim. Namun, banyak hutan kota yang ditebangi untuk pemukiman atau penambangan, sehingga berdampak pada penurunan kapasitas lingkungannya.
  • Pertambangan batubara. Penambangan batu bara di Samarinda dan sekitarnya menyebabkan penggundulan hutan, erosi tanah, dan pencemaran air. Beberapa bendungan tambang juga diduga jebol sehingga menyebabkan air menggenangi pemukiman warga.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline