Lihat ke Halaman Asli

Kalista Setiawan

Mahasiswi / Penulis Amatir

Keiko Bahabia, Saksi Awal Komunitas Pecinta Kopi Lampung (KPKL)

Diperbarui: 14 Juni 2020   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasan Kedai Kopi Keiko Bahabia | goukm.id

Memasuki kedai, aroma kopi yang baru dipanggang menyambut dengan manis. Kedua pasang mata juga dimanjakan dengan berbagai macam font-font unik berbahasa Inggris, Indonesia, dan Lampung yang penuh menghiasi dinding kedai. 

Empat buah lampu remang-remang dan nuasa ruangan yang didominasi warna kayu muda dan hitam membuat nuansa menjadi klasik. Di bagian depan meja kasir yang didesain menyatu dengan etalase dan tempat penyajian kopi, berjajar rapi toples-toples kopi, alat-alat kopi untuk roasting, penyeduhan dan berbagai macam alat lainnya.

Jika lebih dalam lagi, maka akan bertemu dengan dapur. Tempat inilah yang biasanya diakui Mas Adi (pemilik Keiko Bahabia) sebagai tempat "tongkrongan". Selain menyajikan kopi, kedai ini memang menyajikan makanan yang pas dinikmati dengan kopi, mulai dari pancake, mie instant dan semacamnya.

Kedai yang beralamat di Jl. Jendral Ryacudu No.48, Way Dadi, Sukarame ini adalah saksi awal sejarah KPKL (Komunitas Penikmat Kopi di Lampung). Berawal dari seseorang bernama Sandhi Prawira yang sudah terlebih dahulu menyelami kopi dan suka bertukar cerita dengan teman-teman dari berbagai kedai-kedai kopi di Bandarlampung, dia pun berinistiatif untuk membentuk suatu komunitas yang memiliki hal kecintaan yang sama yaitu kopi.

Komunitas inilah yang menggabungkan berbagai macam orang dengan profesi mereka yang berbeda-beda mulai dari pengusaha, barista, penikmat kopi, karyawan, hingga perawat. Namun dengan hobi dan tekad yang sama yaitu menyelami dunia kopi lebih dalam, maka terbentuklah KPKL ini. 

"Jadi, awalnya sih berangkat dari temen-temen kopi yang ingin ngulik lebih jauh, tapi gak ada media, dan bingung juga mau kayak mana. Kebetulan barista kopi, Bang Sandhi yang ide di awal buat bikin komunitas ini," ungkap Adi menitik balik awal kejadian terbentuknya KPKL. Akhirnya tercetuslah KPKL pada tanggal 17 Januari 2016.

Untuk mewujudkannya, bang Sandhi begitu sapaan akrabnya, rela untuk mengunjungi setiap kedai-kedai di Lampung dan mengajak para barista, pengusaha, maupun para penggiat kopi untuk membangun komunitas ini. Adi mengaku, Bang Sandhi benar-benar bisa membangun rasa kekeluargaan antar anggota KPKL yang kini sudah mencapai kurang lebih 20-30 orang yang aktif.

Tidak ada penolakan ketika mereka diajak bang Sandhi dalam membangun komunitas ini. Keakraban antar anggota semakin terjalin dengan baik. Dengan terus kumpul bareng atau sharing diskusi bersama, sudah menjadi penghilang stres tersendiri. Mengingat KPKL ini, wadah yang juga membantu para pengusaha yang mulai merintis di dunia kopi maupun para penggiat kopi yang ingin terjun kedalamnya. 

"Komunitas ini dibentuk bukan seperti komunitas lain, disini tempatnya kita belajar untuk mendalami kopi secara serius," tegas Adi.

Di KPKL sendiri tidak ada kasta dari struktur keanggotaan yang mutlak, semua dipandang sama. Ini dibuat, agar tidak mengotak-kotakkan anggota yang terkumpul dan tidak ada perbedaan yang signifikan, semua dianggap orang-orang yang masih belajar. "Kita sih gak struktural, dibangun kekeluargaan aja, paling kalau ada acara-acara tertentu ditunjuk penanggung jawabnya. Dan itu selalu diputer biar semua belajar," jelas Adi.

Kegiatan-kegiatan KPKL

Jika KPKL berkumpul, mereka biasanya mengadakan diskusi bersama yang tempatnya selalu bergantian. Biasanya mereka membahas trending topik mengenai kopi. Salah satunya teknik membuat rasa baru nan unik yang bisa ditemukan dalam seruput kopi. Hari Minggu, jadi jadwal pas bagi mereka, mengingat kedai-kedai tutup dan waktu libur bagi para karyawan.

Kegiatan rutin lainnya mereka sebut "Seduh Seru". Kegiatan yang sering di-upload via Instagram ini, diperuntukkan untuk orang yang ingin belajar teknik penyeduhan kopi atau ingin tau kopi lebih dalam. Pesertanya bisa siapa saja, baik mahasiswa, pelajar, karyawan dan lain-lain yang tertarik dengan kopi. Biasanya langsung diadakan di kedai-kedai yang bergantian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline