Lihat ke Halaman Asli

DOA DAN KASI SAYANG IBU SUNGGUH BERARTI DALAM HIDUPKU

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ibu aku teringat dengan perjuangan ibu yang begitu berat yang ibu derita, ibu saya ta’kan pernah lupa dengan perjuangan ibu yang begitu berharga dalam hidupku, disaat ibu mengandungku selama 9 bulan 10 hari, kemanapun ibu pergi ibu selalu memwaku hujan badai ibu hadapi namun ibu tak pernah goyah dalam menghadapinya itu semua ibu lakukan karena kasih sayang ibu yang sangat besar terhadapku, disaat ibu melahirkanku disitulah tantangan yang berat yang ibu hadapi, antara hidup dan mati yang tengah ibu hadapi, ibu pengorbananmu sungguh mulia dihadapan Allah Swt, dan berharga dalam sanubariku, disaat aku berumur 2 bulan sang ayah tercintahpun pergih meninggalkanku selama-lamanya, beban ibu pun bertambah dengan memikul beban yang sangat berat karena sang ibu harus berkerja keras demi sibuah hatinya adalah aku, hari demi hari ibu lalui itu dengan keteguhan hati yang sabar dan tawakal Kepada Allah Swt, banyk orang mengatakan bahwa Surga itu ada dibawah telapak kaki Ibu, suatu hari sang ibu tercintahpun kesulitan mencari Pekerjaan yang bisa menghasilkan uang gunah untuk memenuhi kebutuhan kami, ibu hanya terdiam dan terpaku ketika menimpah keluarga kami, sang ibupun hanya bisa menangis dengan keadaan yang terjadi, terakhir ibu hanya bisa memberi kami makan Sayur genjer tanpa ada sedikitpun nasi, ibu pun berkata kepada saya, ibu mintak maaf ya nakhari ini kita makan dengan apa adanya dulu ya, dengan linangan air mata yang membasahi pipinya karena ibu belum dapat pekerjaan yang bisa menghasilkan uang untuk membeli beras, saya pun ikut menangis karena melihat ibu disaat meneteskan air mata, betapa besarnya pengorbananya terhadapku apapun dia lakukan demi sang buah hatinya sekali lagi aku tak akan pernah bisa melupakan semua perjuanganmu ibu yang sangat berarti dalam hidupku, disaat aku menduduki sekolah Dasar,ibu melihatku berbeda dengan anak-anak yang lainya dibanding dengan aku karena mereka setiap tahun baju seragamnya berganti sedangkan aku enggak ibupun menatapku dengan meneteskan air mata Ibu bilang suatu saat kamujuga akan merasakan bisa mengenakan baju baru seperti apa yang mereka rasakan tapi belum saatnyaaja karna Allah itu tahu dengan apa yang tengah kita rasakan saat ini, kita harus sabar dalam menghadapi semua ini, suatu hari Ibu saya mendapatkan tawaran kerja sebagai pencuci kain dirumahseorang guru dia adalah kepala sekolah dasar yang tempat aku bersekolah, ibupun tak berfikir panjang lebar dia langsung menerima tawaran itu, beberapa hari ibu bekerja disana diapun mendapatkan upah yang sangat lumayan diapun tak lupa Bersyukur Kepada Allah Swt atas Rezki apa yang ia dapatkan ibupun mulai sedikit lega dengan pekerjaanya karena dengan pekerjaanya itu sangat membantu kebutuhan keluarga kami, sang ibupun dengan upah pertamanya iapun langsung membelikan baju seragam sekolahku itu yang sudah beberapa tahun lamanya tak pernah bisa tergantikan, akupun memeluk ibuku tercintahdan mencium keningnya terimakasih Ibu karena ibu sudah membelikan aku baju seragam baru ibupun tersenyum dan bahagia melihatku disaat aku memakai baju seragam baru, saat aku mulai menduduki bangku Sekolah menengah pertama (SMP) ibu bertanyak kepadaku apakah kamu akan melanjutkan sekolahmu itu nak? Karena persiapan kita sangat terbatas untuk kamu masuk sekolah makan aja susah apalagi membeli baju seragam yang baru lagi, saya Niat dalam hati saya Sekolah ini hanya untuk ibadah persiapan Menuju Akhiratnya Allah Swt, dan saya ingin membahagiakan ibu tercintah dan saya ingin melihat dia bahagia, saya belajar dari perjuangan ibu saya tercintah saya berjuang keras untukmeraih sebuah impian yang nyata bagi saya, disela-sela kesibukan saya sekolah saya meluangkan waktu sepulang saya sekolah saya pergi menjual ikan para nelayan yang ada dikampung saya, saya pun hanya bermodal dengan telapak kaki untuk pergi menjual ikan tersebut tapi semua itu menjadi pengalaman yang sangat berarti dalam hidupku sampai akhir hayatku, panasnya terik matahari yang menyinari tubuhku tapi aku tetap semangat dalam menjalankan kegiatanku sebagai penjual ikan sedikit demi sedikit akupun belajar menabung untuk keperluan sekolah ku sendiri, dengan aku menabung semua keperluan sekolahku bisa terpenuhi walaupun tidak sesempurna seperti teman-temanku yang lain aku tetap bersyukur bahwa semua perjuanganku itu pasti ada Hikmanya, dan tidak terlepas dari pula Doa Ibuku selalu menyertai disetiap langkahku, pada tahun 2007 aku pun dapat menyelesaikan sekolahku dengan baik, Ibuku pun bertanya kembali kepadaku apakah kamu nak ingin melanjutkan sekolahmu itu? Saya pun dengan semangat yang tinggi menjawabnya saya ingin melanjutkan sekolah saya, Ibupun bertanya apakah kamu yakin bisa melanjutkan sekolahmu itu, saya yakin Bu saya pasti bisa, karena saya ingin melihat ibu bahagia dan tidak ingin lagi melihat ibu menderita seperti dulu yang pernah ibu derita, Step by Step aku jalani sehingga sekolahku pun berlanjut di Sekolah Smk N 2 Sinabang akupun bersekolah disitu dibantu oleh LSM PKPA dari Sumatra Utara, yaitu Kak Fitri dia adalah salah satunya Staff LSM PKPA tersebut diapun sangat berpran aktif untuk membantu maju mundurnya sekolahku, kesempatan itupun tak pernah aku siah-siahkan aku manfaatkan dengan baik, akupun selalu bersyukur kepada Allah Swt, itu semua anugrah Allah Swt yang sangat besar kepadakuitupun tidak terlepas juga dari Doa Ibuku tercintah dan dukungan dari keluargaku semua yang telah memberikan dukungan yang besar untuk berjalanya sekolahku, disekolah itupun aku memilih Jurusan Teknik Otomotif Kendaraan Ringan sedikit demi sedikit aku mempelajarinya, setelah beberapa lama kemudian aku coba untuk melamar kerja disalah satu Bengkel Sepeda motor Umum disitupun aku diterima aku sangat senang dan aku bekerja disitupun sambil sekolah aku sangat bersyukur bahwa aku bisa dapat mengenal semua komponen-komponen motor yang belum aku mengerti dengan sistim kerja komponen tersebut, selama 3 bulan aku bekerja disitu Alhamdulillah aku sudahdipercaya menjadi kasir dibengkel itu, pada tahun 20011 akupun tamat dari sekolahku yang tercintah itu, dengan hasil yang sangatmembanggakan dan berakhir pula aku bekerja dibengkel itu karena aku harus melanjutkan perjalananku ini ke Bangku Kuliah, hanya modal kejujuran dan kesungguhan yang bisa aku andalkan, akupun menapakkan kaku ini ke Propinsi NAD sesampai aku disana akupun mulai melamar kebengkel-bengkel terdekat yang bisa aku tempu dengan berjalan kaki aku coba melamar dibengkel Sepeda motor akhirnya akupun disitu diterima akupun selalu bersyukur kepada Allah Swt, bahwa itu semua karna Ijinya jualah dan tidak terlepas Doa sang Ibu tercintah sehingga semua perjalananku bisa berjalan lancar dan pada tahun 2012 akupun dapat kesempatan menatap masa depan dan mengenyam pendidikan di salah satu Universitas Negeri yogyakarta Amanah yang tengah aku Emban ini pun aku menggunakannya dengan sebaik mungkin sehingga setelah aku pulang nanti aku bisa aku berharap aku bisa menjadi panutan bagi masyarakat banyakkhususnya keluargaku tercintah Amin. itu semua Karna Ijin Allah Swt, dan Doa keluargaku tercintah Aku bisa berdiri sejauh ini, dan jugak tidak terlepas dari Doa sang ibu tercintah itu semua aku lakukan hanya untuk Ibuku dan keluargaku tercintah. Terimakasih Ibu itu semua karena Doa dan ketulusanmu aku bisa disini. Di kota Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline