Lihat ke Halaman Asli

Murdaya Poo: PDIP Goblok

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_33534" align="alignleft" width="240" caption="Murdaya Poo"][/caption] Cerita dibilangi goblok ini saya punya kesan tersendiri, waktu itu di tahun 80-an saya dengan beberapa teman akan berangkat ke jakarta via km pelni di pelabuhan makasar. Saat itu penumpang sangat padat sehingga pada saat menaiki kapal, para penumpang rebutan naik ditangga kapal sampai tangga kapalnya bergoyang-goyang berderit-derit, mungkin saking kesalnya melihat peristiwa penumpang berhimpit-himpitan itu salah seorang sekurity pelabuhan berteriak-teriak, "oiiii..goblok lho..goblok semua. apa gak pake otak goblok....!!!". Mendengar teriakan itu kontan beberapa penumpang yang ngantri langsung mengerubuti dia, "kamu bilang apa?, goblok..!" dalam kerumunan itu malah salah seorang penumpang sempat mendorong badan si sekurity dan kembali cacian tolol dan goblok dilontarkan kepadanya. Dalam kerumuman para penumpang yang begitu banyak akhirnya satpol pelabuhan pada berdatangan melerai, sehingga insiden pun tidak berlanjut yang diakhiri permintaan maaf oleh si sekurity. Nah, bisa dibayangkan bagaimana perasaan politisi PDIP terutama pengurus DPP dibilangi goblok sama Murdaya Poo yang juga kader PDIP. Suami pengusaha Hartati Murdaya itu mengaku kecewa dengan kabar pemecatan dirinya. Dia kecewa karena ia telah banyak membantu PDIP. Menurutnya, orang-orang yang mengusulkan pemecatannya adalah orang yang hanya “mencari muka” di depan Megawati Soekarnoputri. “Mana mungkin saya menjelekkan Mega. Selama 40 tahun saya berteman dengan dia. PDIP aja yang goblok,” ujarnya. Akan halnya PDIP berdasarkan hasil rapat DPP PDIP memecat kawan dekat Taufik Kiemas ini karena alasan indisipliner dan membela partai lain saat pemilihan umum. Sebagaimana diketahui isteri Murdaya adalah salah satu tim sukses SBY-PD dan memang Murdaya lebih sering hadir di kampanye SBY, misalnya waktu kampanye di kemayoran dan Gelora Bung Karno. Murdaya Poo memang tidak menjelek-jelekkan Bu Mega, namun sebagai capres waktu itu pasti kesal dong, masak sih SBY lawan Mega, eh..Murdaya malah kampanye buat SBY ? Secara etis tentu Murdaya dipersalahkan, karena publik pemilih PDIP juga sangat mengenal figur Murdaya ini sebagi kader PDIP sehingga lolos menjadi caleg DPR karena diusung oleh PDIP, bahkan DPP PDIP mensinyalir malah tidak memilih Mega pada saat Pilpres. Mungkin PDIP menyesalkan, sudah dibesarkan, eh... malah melawan majikan sendiri. Hal ini dibandingkan dari partai lain, misalnya kader Golkar walaupun mendukung SBY tetapi tidak nampak secara nyata tampil berkampanye di depan publik bersama SBY. ataukah memang negeri ini penuh orang-orang goblok, sehingga anggodo pun bisa mengobok-ngobok KPK dan Kapolri ? wallahualam. SALAM DIALOG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline