Sadar dapat di definisikan dimana kita seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa kondisi sadar adalah kondisi dimana kita bisa mempertanggung jawabkan sesuatu yang saat itu kita perbuat. Sadar dimana kita bisa mengontrol seluruh stimulus internal maupun eksternal, contohnya kita bisa menggerakkan anggota tubuh kita sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh otak.
Dalam Al-Quran kesadaran memiliki arti menemukan jati diri dengan cara mendidik dan menghidupkan potensi-potensi fitrah dan internal yang ada pada wujud dirinya dan kemudian menjiwai (memahami dengan hati) hakikat-hakikat keberadaan dan nama-mana serta sifat-sifat Ilahi.
Ada juga yang mengatakan bahwa kesadaran merupakan dimana manusia mengetahui darimana saya berasal? Dimana saya sekarang? Dan mau kemana saya nanti? 3 kata yang sederhana namun memiliki makna yang dalam.
Dari mana saya berasal?. Seperti filosofi sebuh pohon yang selalu memiliki akar, dimana akar itu merupakan sejarah dimana kita berasal, bagaimana kita bisa sampai di titik ini, apa saja yang telah saya perbuat hingga saat ini
Dimana saya sekarang?. Kata ini memiliki arti apa yang telah saya capai hingga saat ini, apakah saya telah mencapai apa yang saya inginkan.
Mau kemana saya nanti?. Kata ini memiliki arti cita cita, apa yang ingin saya perbuat, apa yang ingin saya capai nanti, cita cita ini merupakan sebuah pacuan untuk kita bekerja kerasa agar kita bisa mencapai cita cita yang telah kita impikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H