Lihat ke Halaman Asli

kalila anafah

Mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen

Gangguan Psikosomatik, Keluhan Fisik yang Dipengaruhi oleh Kondisi Psikologis

Diperbarui: 8 Juni 2022   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi antara dokter dengan pasien (sumber : istockphoto.com) 

Terdapat beberapa orang yang memiliki keluhan secara terus-menerus pada bagian lambung dan telah berulang kali melalukan pemeriksaan dan meminum obat secara rutin dari dokter. Namun, rasa sakit yang dirasakan oleh pasien tersebut tetap tidak berkurang, walaupun dari hasil pemeriksaan dokter tidak terdapat kelainan di dalam tubuhnya. Dari hal tersebut, terdapat beberapa kemungkinan jika orang tersebut sedang mengalami gangguan psikosmatik.

Gangguan psikosomatik adalah gangguan yang mengacu pada keluhan fisik yang terus berlangsung yang dipengaruhi oleh kondisi psikologis suatu individu, seperti stress dan tekanan pikiran (Witrin & Nurlaila, 2019). Orang yang memiliki gangguan psikosomatis pada umumnya memiliki gejala, seperti, jantung berdebar kencang, tubuh berkeringat dingin, merasa ada yang bergerak di dalam perut, sesak nafas, serta otot-otot tubuh yang terasa menegang.

Gangguan psikosimatik ini dipengaruhi oleh kondisi psikologis suatu individu, seperti stress dan masalah emosional. Emosi negatif yang dapat menyebabkan gangguan psikosomatik adalah marah, rasa benci, depresi, cemas, dan sedih yang berlarut. Emosi negative tersebut dapat membuat kondisi suatu indivu menjadi stress yang akan mempengaruhi system neurologi manusia sehingga tidak berkerja secara normal sebagaimana mestinya dan hal tersebut juga dapat berdampak buruk pada kesehatan. Dan pada orang yang memiliki keluhan pada bagian lambungnya atau perut, emosi negative yang tidak dapat dikelola dengan baik akan cenderung membuat lambung lebih banyak memproduksi asam lambung yang dapat membuat lambung menjadi terasa perih dan iritasi, dada sesak, perut kembung, pusing, dan merasakan cemas serta keringat dingin pada bagian tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mental suatu individu sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik individu

Orang yang memiliki gangguan psikosomatik cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih rendah daripada orang yang sehat. Terkadang banyak orang yang belum menyadari ataupun belum mengetahui tentang gangguan psikosomatik karena masalah tentang gangguan psikosomatik ini belum banyak dibahas di Negara Indonesia. Sama halnya, seperti saya yang telah mengalami gangguan pada lambung sejak duduk di bangku SMA, gejala awal yang saya alami adalah sesak nafas. Namun, awalnya saya pikir hal tersebut adalah gangguan asma atau pernapasan yang pernah saya alami saat kecil sehingga pengobatan pertama yang saya lakukan hanya mengolesi dada saya dengan minyak panas. Hal tersebut berlangsung lama hingga suatu hari orang tua saya memilih untuk memeriksakan saya ke dokter spesialis umum, dokter tersebut mendiagnosis bahwa saya mengalami masalah pada bagian lambung dan menannyakan latar belakang saya di sekolah seperti apa.

Masalah lambung saya mungkin tidak terlalu menjadi beban bagi saya saat itu. Namun, saat saya berada di bangku kuliah terdapat satu waktu dimana masalah lambung saya sama sekali tidak kunjung mereda, walaupun telah melakukan pemeriksaan sebanyak tiga kali dan rekomendasi lab dari dokter. Setelah melihat hasil dari lab, hasilnya ternyata semuanya normal. Dari hal tersebut, saya mulai mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi pada diri saya, mulai dengan mengkaitkan apa yang saya sering keluhkan saat itu dengan kebiasaan-kebiasaan saya, seperti mudah kesal dan tersinggung dengan orang lain, pemikir, dan sering sedih, serta mengungkit hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu.

Dari sakit tersebut, saya butuh proses yang cukup lama untuk mengembalikan tubuh sdan pikiran saya menjadi normal kembali. Beberapa hal telah saya coba, mulaai dari sering mengutarakan perasaan lewat laptop, melakukan yoga, dan mengurangi pikiran yang menganggu diri saya. Menurut saya, hal yang paling membantu saya adalah belajar ikhlas, bersyukur, dan lebih menerima diri sendiri serta belajar untuk lebih mementingkan kebahagiaan dan diri kita sendiri. Hal tersebut, juga saya pelajari melalui berbagai video di youtube yang snagat membantu saya, salah satunya adalah video dari dokter Andri. Video dokter Andri sangat berperan besar dalam membantu proses penyembuhan saya dan menyadarkan saya tentang berbagai hal yang terkait dengan gangguan psikosomatik tersebut.

Ketika anda lebih menerima diri dan bersyukur atas apa yang ada pada diri anda, dari situlah emosi negatif akan tergantikan dengan emosi positif. Dan ketika dikelilingi oleh emosi positif, pastinya hal itu akan membuat kita lebih bahagia yang tentunya akan mempengaruhi otak kita untuk memproduksi hormon endorphin secara lebih banyak dan itu sangat berpengaruh untuk meningkatkan kesehatan dan imun tubuh kita. Salah satu hal yang juga dapat membantu kita dalam proses penyembuhan adalah dengan bergerak, seperti melakukan olahraga, liburan, jalan, yang tentunya menyenangkan bagi anda dan membuat anda menjadi lebih nyaman dan segar kembali.

Oleh: Kalila Anafah (Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga)

Referensi:

Gamayanti, W., & Hidayat, N. I. (2019). MARAH DAN KUALITAS HIDUP ORANG YANG MENGALAMI. Jurnal Psikologi, 1-10.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline