Lihat ke Halaman Asli

Panji Joko Satrio

Pekerja swasta, . Lahir di Purbalingga. Tinggal di Kota Lunpia.

Sudah Ada Nato, Mengapa Uni Eropa Bentuk Pesco?

Diperbarui: 29 November 2017   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

DUA isu menjadi alasan Uni Eropa membangunkan kembali proyek pertahanan yang sudah lama mati suri. Yakni mendirikan Pesco, akronim dari Permanent Structured Cooperation, yang digadang-gadang menjadi aliansi pertahanan yang lebih inklusif dan efektif.

Isu pertama, keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) yang mengakibatkan pendarahan besar. Efek minimal, menghancurkan imaji Eropa sebagai kesatuan politik. Alasan kedua, garis kebijakan Presiden AS Donald Trump yang "mengacuhkan" NATO.

Trump tampaknya memilih jalan yang lebih '"praktis" dalam menghadapi Rusia. Yakni melakukan diplomasi bersahabat dengan musuh utamanya itu. Jadi untuk apa "memelihara" NATO, jika Amerika Serikat bisa menghadapi Rusia sendirian?

Trump dengan tegas mengkritik rendahnya komitmen anggota NATO dalam mengalokasikan dana sebesar dua persen dari GDP untuk anggaran pertahanan. Trump bahkan sudah berani main ancam saat masih berkampanye sebagai calon presiden. "Amerika tidak akan membela sekutu yang tidak memenuhi target", kata Trump, yang segera memicu kegelisahan negara anggota NATO, terutama yang berbatasan dengan Rusia.

PesCo dirancang sejak 2009 melalui perjanjian di Lisabon, Portugal. Tetapi proyek pertahanan inklusif itu kemudian terbengkalai. Pertengahan September lalu, Uni Eropa secara resmi mengesahan berdirinya PesCo. Melalui pemungutan suara yang didukung 23 dari 28 anggota, di Brussel Belgia.

Semua negara anggota Uni Eropa akan terikat secara hukum dan wajib berpartisipasi dalam proyek-proyek di bawah naungan PesCo. Kesepakatan mulai mengikat Desember tahun ini.

Apa itu Pesco? Berbeda dengan NATO yang lebih "terbuka", aliansi baru ini akan bersifat inklusif. Jika NATO dipimpin Amerika Serikat, maka PesCo hanya beranggota negara Uni Eropa.

PesCo dimotori dua negara besar Eropa, yakni Jerman dan Perancis. Adapun Inggris, yang akan keluar Uni Eropa melalui skenario Brexit, tidak memberi restu tetapi kalah suara secara telak. Aliansi pertahanan baru itu akan ditopang dana 4 miliar Euro.

Dalam Negeri

Seperti apa konsep operasi militer Eropa di masa depan? Ahli geostrategis Konstantin Sokolov menyatakan, masih banyak pilihan. Dalah hal ini, Jerman dan Perancis berbeda pendapat.

Paris mengusulkan aliansi yang ekslusif dan kuat, dengan potensi operasi di luar negeri. Sedangkan Berlin memilih pendekatan inklusif, dengan mengutamakan operasi militer di dalam negeri anggota. Pilihan Jerman tampaknya mendapat lebih banyak dukungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline