Lihat ke Halaman Asli

Puisi | 14. Udara

Diperbarui: 4 Desember 2017   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kulihat darah merah mengalir

dan kepala buntung terbaring

tangan tak bertuan terlempar

teriakan itu terdengar damai dan nyaring

 

Betapa damainya hari ini terasa

daging berceceran dengan tulang hancur

bola mata keluar dari sarangnya

tubuh tercincang dan terkumpul membaur

 

Napas tiada lagi terasakan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline