Lihat ke Halaman Asli

Kisah Tukang Gorengan

Diperbarui: 18 Oktober 2017   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Alkisah ada seorang penjual gorengan yang selalu menyisakan buntut singkong goreng yang tak terjual. Dia selalu memberikan sisa gorengan tersebut pada seorang bocah yang sering main di tempatnya mangkal.

Tanpa terasa, sudah lebih dari 20 tahun dia menjalani usahnya itu. Namun tidak ada perubahan yang berarti; usahanya tetap begitu-begitu saja.

Suatu hari,datang seorang pria membawa mobil mewahlalu berhenti di depan gerobak gorengannyaPria itu bertanya, "Ada gorengan buntut singkong, Pak?"

Sit ukang gorengan lantas menjawab, "Nggak ada, Mas."

"Saya kangen sama buntut singkongnya, Pak. Dulu waktu kecilketika ayah saya baru meninggaltidak ada yang membiayai hidup saya.Teman-teman saya mengejek saya karena tidak bisa beli jajananTapi waktu ituBapak selalu memberi buntut singkong goreng kepada sayasetiap kali saya main di dekat gerobak bapak,"ujar pria muda itu.


Tukang gorengan terperangah. "Yang saya berikan dulu kan cuma buntut singkong.. Kenapa kamu masih ingat saya?"

"Bapak tidak sekadar memberi buntut singkong, tapi juga sudah memberikan kebahagiaan dan harapan buat saya. Saya mungkin tidak bisa membalas budi baik Bapak. Tapi, saya ingin memberangkatkan Bapak ke Tanah Suci. Semoga Bapak bahagia," lanjut pria itu.

Si tukang singkong goreng hampir tidak percaya. Hanya sebuah kebaikan/sedekah kecil tapi mendatangkan berkah yang begitu besar!

Mari,kitasama-samatetapbelajar,salingmengingatkankepadasesama.Tidakada yangsempurna,karenanasihatadalahobatbagilukahati yangmungkintertambat.

Tetapsemangat,semogaberkahkepadakitaselaluberlimpah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline