Cara Mengajari Anak Membaca Cepat dan Aman Banyak kalangan berpendapat bahwa pelajaran membaca tidaklah pantas untuk diajarkan kepada anak di usia dini. Pelajaran membaca hanya layak diberikan kepada anak-anak tingkat Sekolah Dasar, bukan Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak. Karena dunia anak-anak adalah dunia bermain, bukan melulu berfokus pada memasukkan ilmu ke dalam memori otak anak. Karena dengan materi pelajaran yang terlalu berat, anak-anak bisa menjadi mudah stress dan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kecerdasan dan ketrampilan mereka yang lain. Salah satu dilemma yang sedang dihadapi pendidik PAUD dan TK adalah masih banyaknya Sekolah Dasar yang menjadikan kemampuan membaca sebagai salah satu syarat diterima atau tidaknya para siswa baru. Sebagai pencipta lagu anak-anak, saya tergerak untuk membuat sesuatu yang saya harap berguna bagi anak-anak Indonesia, khususnya dalam menghadapi masalah boleh atau tidaknya anak usia dini mendapatkan materi pelajaran membaca. Lalu tercetus sebuah ide dalam benak saya untuk menciptakan sebuah lagu yang berguna bagi anak-anak usia dini, khususnya yang berhubungan dengan materi pelajaran membaca. Dengan diciptakannya lagu ini, bukan berarti saya setuju atau mengijinkan anak-anak usia dini diberikan materi pelajaran membaca. Di dalam lagu saya ini, saya hanya ingin menyumbangkan salah satu ide cara membaca yang aman. Karena dengan lagu ini, anak-anak tidak hanya belajar membaca, namun juga merasakan keceriaan saat bernyanyi. Atau sebaliknya, anak-anak bukan hanya akan merasa senang dengan bernyanyi, namun mereka juga akan mendapatkan sebuah pelajaran “cara membaca”. Lirik dari lagu ini sebagai berikut: A - K – U KU AKU… B - I BI S - A SA BISA B-A BA C-A CA BACA… AKU BISA BACA…. (Lagu bisa didengarkan di SINI (LAGU "AKU BISA BACA") Itu hanyalah salah satu penggalan lirik yang terdapat di dalam lagu AKU BISA BACA. Dengan lirik dan nada yang ada di dalam lagu AKU BISA BACA, anda juga bisa berkreasi dengan menggunakan kata-kata yang lain. Misalnya: SAYA SUKA BOLA, BUKU SAYA BARU, MATA SAYA DUA, dan masih banyak kata-kata yang lain serta bisa menjadi lirik pengganti dari lagu ciptaan saya tersebut. Syarat kata-kata yang bisa anda pilih adalah memiliki empat huruf dan dua suku kata, tiap suku kata memiliki satu huruf konsonan dan satu huruf vocal, misalnya KA, MU, BI, SA, RA, SA, dll. Namun bisa juga suku kata yang pertama hanya menggunakan satu huruf ( dan suku kata yang kedua harus menggunakan dua huruf), misalnya pada kata AKU. Huruf “A” berdiri sendiri pada suku kata pertama. Saya yakin, metode membaca sambil bernyanyi adalah salah satu metode belajar membaca anak yang aman, dan bisa digunakan oleh para pendidik anak usia dini dan orang tua. Sebenarnya masih banyak metode-metode mengajarkan anak membaca yang lain. Namun memang sangat diperlukan kreatifitas. Misalnya dengan media dongeng, menggambar, menari, dan lain-lain. Dengan artikel ini, saya hanya berharap kepada pihak yang “mengijinkan” anak usia dini menerima pelajaran membaca menjadi tahu pentingnya kreatifitas dalam mengajarkan materi pelajaran ini. Dan bagi pihak yang sangat anti terhadap diijinkannya / diharuskannya anak-anak menerima materi pelajaran membaca menjadi tahu, bahwa masalah yang sebenarnya bukanlah boleh atau tidak, namun semua tergantung pada CARA MENGAJARKAN. Karena tidak ada salahnya juga anak-anak bernyanyi lagu ABC, hafal bentuk-bentuk huruf, bisa menulis nama diri, yang merupakan salah satu bagian dari materi pelajaran membaca. Jadi marilah kita bersama, menggunakan kreatifitas kita masing-masing, untuk menemukan metode-metode kreatif, yang bisa meringankan dan memudahkan anak untuk bisa membaca. (Kak Zepe, Pencipta Lagu Anak)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H