Lihat ke Halaman Asli

Lagu Anak

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebelum membaca, mari kita dengarkan dulu lagu2 anak ciptaan saya:

1. big big big

2. Aku bisa baca

3. Selamat Malam

A. Apakah lagu anak itu?

Saat saya sedang berjalan-jalan di sebuah komplek perumahan, saya mendengar ada sekelompok anak sedang asyik menyanyikan lagu sebuah kelompok grup band.
"o o... Kamu ketahuan, pacaran lagi. Dengan dirinya, teman baikku.... ." Saya terkejut mendengarnya, dan sejenak saya berpikir apakah mereka tahu bahwa lagu tersebut menceritakan tentang perselingkuhan. Saya bisa melihat ekspresi wajah mereka yang terlihat sangat gembira saat menyanyikan lagu tersebut. Saya tidak tahu, faktor apakah yang membuat anak-anak itu menyukai lagu tersebut. Lalu di dalam pikiran saya terlintas, "Mengapa anak-anak itu tidak menyanyikan lagu anak-anak, yang sesuai dengan usia mereka?" Lebih jauh lagi saya berpikir,"Adakah lagu anak-anak yang mereka gemari saat ini?"

Pikiran saya pun lalu tertuju pada lagu-lagu anak yang sering saya nyanyikan pada saat saya masih kecil. Dulu saya sering sekali menyanyikan lagu anak-anak, baik yang sering dinyanyikan di sekolah, seperti "Pelangi-pelangi" dan "Bintang Kecil" , maupun lagu anak-anak yang terbaru,misalnya "Semut-semut kecil" yang dibawakan oleh salah seorang penyanyi cilik,Enno Lerian. Saya tidak pernah mendengar ada penyanyi cilik dan lagu anak-anak yang nge-top pada zaman ini. Meski pun pada saat ini ada acara televisi yang menyuguhkan acara pencarian bakat penyanyi cilik, namun lagu-lagu yang dibawakan oleh anak-anak itu adalah lagu-lagu dewasa yang sudah nge-top. Tak ada lagi terdengar lagu anak-anak yang nge-top. Tidak seperti lagu-lagu dewasa yang terkenal datang silih berganti dan mengangkat nama penyanyi dan grup band yang menyanyikannya. Meski pun ada penyanyi cilik yang nge-top dengan lagu hits-nya, namun lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu yang diperuntukkan bagi orang dewasa, misalnya Cinta Laura. Ada apa dengan lagu anak-anak?

B. Sejarah Lagu Anak

Mungkin anda masih teringat tentang lagu-lagu anak jaman dahulu, seperti "Bintang Kecil", "Pelangi", "Naik-naik Ke Puncak Gunung", "Burung Kakak Tua", dan lain-lain. Lagu anak-anak tersebut sangat sering kita nyanyikan pada saat kita masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Dan mungkin hingga saat ini, lagu-lagu tersebut masih sering di nyanyikan di sekolah-sekolah Taman Kanak-kanak dan yang setaraf dengan TK (Paud, Taman Bermain, dan lain-lain).

Padahal pada Era Tahun 1900an, banyak sekali beredar dan diluncurkan album lagu-lagu anak yang nge-top, dengan banyak sekali penyanyi cilik seperti Bondan Prakosa dengan albumnya "Lumba-lumba", Enno Lerian dengan "Malas Bersih-bersih", Trio Kwek-kwek dengan "Si Jago Mogok", Laura Dacosta dengan "Anak Jalanan", Kak Seto (Si Komo) dengan "Si Komo Lewat", Joshua dengan "Diobok-obok". Lagu-lagu tersebut sangat banyak dikenal dikalangan anak-anak TK dan SD, karena memang lagunya sangat bagus dan beberapa diantaranya (tidak semua) mengandung nilai pendidikan dan nilai moral. Dari sisi promosi pun, banyak perusahaan rekaman lagu anak-anak bersedia mengeluarkan biaya yang tidak kecil.

Lagu-lagu anak yang pernah muncul dikalangan anak-anak tersebut, memang sempat naik daun. Namun entah mengapa, pada tahun 2000an lagu-lagu anak seakan-anak lenyap dari peredaran dan lama kelamaan anak-anak cenderung lebih memilih lagu-lagu Pop Dewasa sebagai lagu favorit mereka. Anak-anak yang dulu dengan mudah hafal lagu-lagu anak, hingga saat ini lebih hafal lagu-lagu Pop Dewasa yang kebanyakan bertemakan "Cinta".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline