Lihat ke Halaman Asli

Ventrilokuis Merupakan Bagian dari Sulap

Diperbarui: 7 Agustus 2024   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber IG Vent Indo @Indonesianventriloquist 

Jakarta, 2024 

Meskipun tidak melibatkan trik-trik yang mustahil seperti menggerakkan benda atau membuat orang menghilang, ventrilokuisme berhasil menciptakan ilusi yang kuat sehingga sering dianggap sebagai pertunjukan sulap.

Hal ini semakin ditunjukan dengan penghargaan yang telah diberikan oleh International Magician Society kepada Budi Haha Ketua Umum Komunitas Ventrilokuis Indonesia (Vent Indo) yang berdomisili di Kota Bandung. memantapkan bahwa Ventrilokuisme merupakan bagian dari sulap.

Mengapa ventrilokuisme dianggap sebagai sulap?

  • Ilusi Suara: Ventrilokuis membuat suara seolah-olah berasal dari objek lain, seperti boneka atau hewan. Ini adalah ilusi yang sangat kuat dan membingungkan penonton.

  • Misdirection: Ventrilokuis menggunakan teknik misdirection untuk mengalihkan perhatian penonton dari mulut mereka ke objek yang mereka gunakan. Ini mirip dengan teknik yang digunakan oleh pesulap untuk menyembunyikan gerakan tangan mereka.

  • Showmanship: Sama seperti pesulap, ventrilokuis juga membutuhkan keterampilan panggung yang baik untuk menghibur penonton. Mereka harus bisa berinteraksi dengan penonton dan menciptakan suasana yang menyenangkan.

Jadi, meskipun mekanismenya berbeda, ventrilokuisme dan sulap memiliki kesamaan dalam hal menciptakan ilusi dan menghibur penonton.

Saat ini Komunitas Ventrilokuis Indonesia (Vent indo) menjadi satu satunya komunitas Ventrilokuis yang ada di Indonesia dan di akui oleh Kemenkumham RI. yang telah memiliki anggota ratusan dari seluruh Indonesia.

Vent Indo membuka kelas Basic Ventriloquism bagi para pemula yang ingin belajar seni sulap suara yang di mentori Budi Haha (Ketua Umum Vent Indo), Suhu Imin (Founder Magic Mania) dan Radit Vent (Suci 6 Kompas TV).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline